Sukses

PKS: BBM Naik Jelang Ramadan, Lebaran, dan Pendaftaran Siswa Baru

Bagi PKS, kenaikan harga BBM akan memukul daya beli dan kesejahteraan rakyat.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menjelaskan alasan penolakan kenaikan harga BBM. Bagi PKS, kenaikan harga BBM akan memukul daya beli dan kesejahteraan rakyat.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia mengutip proyeksi Bank Indonesia yang menyatakan kenaikan harga BBM akan mendorong inflasi di atas 7,76%. Artinya, kata dia, kenaikan BBM jelas menjadi kebijakan yang berpotensi melemahkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pada bulan Juli dan Agustus, masyarakat Indonesia menjalani masa liburan anak sekolah, bulan Ramadan, Lebaran dan juga masa penerimaan anak sekolah. Yang kesemuanya membutuhkan biaya belanja yang tidak kecil," kata Yudi dalam keterangan tertulis, Minggu (16/6/2013).

"Menaikkan BBM di masa seperti ini akan berisiko pada inflasi, dan selanjutnya dapat dipastikan perekonomian Indonesia akan melambat."

Oleh karena, Yudi menegaskan, PKS konsisten menolak kenaikan BBM saat ini hanya akan memberatkan keadaan ekonomi rakyat, karena saat yang bersamaan kebutuhan meningkat, seluruh harga bahan pangan dan hampir seluruh sektor jasa melonjak.

Yudi juga menyoroti dunia usaha yang akan serta merta melakukan penyesuaian-penyesuaian termasuk diantaranya adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) dan munculnya pengangguran baru. Ini semua terjadi karena dampak dari berkurangnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa setelah BBM bersubsidi dinaikan.

"Di sinilah pemerintah kurang cermat dalam menghitung dampak kenaikan BBM yang seperti efek domino dapat meruntuhkan sendi-sendi perekonomian Indonesia," ujar Yudi.

Menurut Yudi, PKS menyayangkan pemerintah dalam menjalankan APBN 2013 tidak cukup amanah sehingga terjadi perombakan seluruh asumsi makro, penurunan drastis target penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak migas.

"Ini masih ditambah kesalahan manajemen pengelolaan energi dan kegagalan program pengendalian volume BBM bersubsidi," ujar Yudi menjelaskan faktor terpenting dalam pengajuan Rancangan APBN-Perubahan 2013 ini.

Dengan kesalahan yang dilakukan pemerintah, PKS berharap rakyat tidak dibebani lagi dengan pencabutan subsidi BBM. "Berbagai alternatif telah ditawarkan untuk menutup defisit neraca, PKS yakin harga BBM tidak perlu naik dan bantuan untuk rakyat tetap bisa berjalan," tegas Yudi. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini