Sukses

Mentan Suswono: Ada Tidaknya Kasus, Jika Dicopot Kita Hormati

Meski begitu, Mentan Suswono mengaku akan tetap loyal pada SBY, lantaran dirinya sebagai pembantu presiden.

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku siap jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot dirinya dari posisi menteri. Hal itu diungkapkan lantaran hingga kini PKS tetap menolak kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM.

"Kalau kita kan menyikapi sejak awal saya katakan, sejak jadi menteri ini memang harus siap setiap saat di-reshuffle. Karena itu hak prerogatif Presiden. Jadi ada atau tidak ada kasus, itu hak prerogratif Presiden. Dan itu harus kita hormati," kata Suswono saat ditemui sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Lebih lanjut Suswono menjelaskan, meski kini di internal PKS terjadi perbedaan pandangan terkait kebijakan pemerintah, namun ia mengaku akan selalu loyal dengan Presiden. Karena dirinya merupakan menteri yang ditunjuk oleh Presiden.

"Kami kan sebagai pembantu Presiden, kami harus loyal kepada Presiden," tegas Suswono.

PKS telah mencium 3 menteri PKS bakal ditendang dari kabinet pemerintahan . Namun PKS masih belum bisa memastikan apakah SBY akan benar-benar mencopot 3 menteri PKS.

Saat ini PKS mendapatkan 3 jatah kursi menteri, yakni Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri, serta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring.

"Ada beberapa kemungkinan kedepan, Mungkin kita dikeluarkan penuh, mungkin hanya dikeluarkan satu dua menteri. Mungkin satu dua menteri dipertahankan, tapi satu menteri kita dikeluarkan dari koalisi," kata anggota Majelis Syura PKS Idris Luthfi.

Namun menurut Idris, yang kemungkinan akan dikeluarkan dari kabinet adalah Mentan Suswono. Lantaran Suswono saat ini tengah disorot terkait kasus suap penambahan kuota impor daging yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq.

"Mungkin yang dikluarkan Mentan, karena sedang terbelit kasus. Dan Presiden memahami itu," ujar Idris. (Ali/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini