Sukses

Pelaku Usaha PRJ Kemayoran Kepincut `PRJ Monas`

Sejumlah pelaku usaha di PRJ Kemayoran mendukung pagelaran Pekan Produk Kreatif Daerah di Monas. Mengapa?

Sudah 9 hari Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2013 digelar di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut, PRJ Kemayoran merupakan ajang pesta bagi industri-industri besar, bukan bagi Usaha Menengah Kecil-Menangah (UMKM).

Sejumlah pelaku usaha di PRJ Kemayoran mengaku keberatan dengan tarif sewa yang dikenakan PT Jakarta Internasional Expo (JIExpo). Mereka dikenakan tarif untuk stand sebesar Rp 2,5 juta per meter untuk 32 hari penyelenggaraan.

Seorang pedagang kaos, Sensen (35) mengatakan, harga tarif tersebut bagi dirinya terlalu mahal. "Kemahalan mas," kata Sensen saat berbincang dengan Liputan6.com di Hall B2, Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2013).

Harga itu terlalu mahal, karena dirinya menjual kaos-kaos dagangannya di bawah harga standar di pasaran. Misalnya, untuk kaos klub-klub sepakbola dengan kualitas grade original AAA seharga Rp 130 ribu.

"Jual segitu saja masih ditawar. Kalau di pasaran harganya Rp 150 ribu. Makanya, untungnya tipis, jadi mau mengembalikan modal buat harga sewa stand sulit dikejar," ujar perempuan beranak 2 itu.

Stand Sensen tersebut berukuran 9 meter persegi. Sehingga tarif yang dikenakan untuk 32 hari adalah Rp 22,5 juta. "Itu belum pajaknya," kata dia.

"Sudah begitu tiket masuk PRJ mahal. Kalau orang kaya, iya bisa masuk, tapi untuk orang miskin? Saya sih mau saja PRJ dipindahin ke Monas, apalagi katanya yang PRJ tandingan itu kita nggak perlu bayar sewa," ucap dia.

Fitriah (32) juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya harus membayar Rp 20 juta untuk 32 hari penyelenggaraan untuk menyewa stand batiknya seukuran 8 meter. "Dan kita mau menarik minat pengunjung harus mematok harga di bawah pasaran. Kalau kemahalan, nanti nggak ada yang mau beli, kemurahan kita nggak ada untung. Makanya saya dukung yang di Monas, kan katanya gratis," papar Fitriah.

PT JIExpo mengenakan tarif Rp 2,5 juta per meter untuk stand UKM selama 32 hari penyelenggaraan. Direktur Marketing PT Jakarta Internasional (JI Expo), Ralph Scheunemann menyatakan tarif tersebut sudah termasuk murah.

"Sudah murah. Tapi kalau untuk 5 hari penyelenggaraan itu Rp 1,5 juta per meter," ujar Ralph di Arena PRJ Kemayoran, Jumat (14/6/2013).

Sementara, pameran yang bertajuk Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 sudah resmi dibuka Pemerintah Provinsi DKI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat sore ini. Konsep pameran ini berbeda dengan PRJ atau Jakarta Fair yang saat ini tengah digelar di Kemayoran Jakarta.

Acara ini sengaja digelar untuk pameran berbagai produk usaha kecil dan menengah (UKM). Sehingga lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat luas. Ada sekitar 80 UKM yang mengikuti pameran ini. Baik peserta maupun pengunjung pameran tidak dipungut biaya apapun alias gratis. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.