Sukses

Golkar: Coret Caleg 5 Partai, KPU Bukan Macan Ompong

"Kalau sekarang makan korban, ini bentuk konsistensi pengamalan UU. Partai mesti serius rekrut caleg perempuan," kata Nurul Arifin.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Nurul Arifin mengapresiasi langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencoret bacaleg dari 5 partai di beberapa daerah pemilihan (dapil) karena tidak memenuhi kuota 30 persen perempuan.

Para caleg yang masuk dalam daftar caleg sementara (DCS) di dapil tersebut terancam tidak bisa ikut Pemilu 2014 mendatang.

"Saya ingin apresiasi pada KPU. Ini pelajaran serius untuk partai dalam me-list caleg perempuan sesuai perintah UU. Kalau KPU tegas seperti ini, tidak akan seperti macan ompong," ucap Nurul di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2013).

Nurul yang juga aktris era 90'an itu menambahkan, berangkat dari ketegasan KPU mencoret parpol yang tidak memenuhi keterwakilan perempuan itu, sudah saatnya menjadi momentum bagi perempuan.

"Supaya mereka berhak masuk ke ruang tamu, tidak cuma di dapur," cetusnya.

Ia menambahkan, dengan ketegasan KPU itu, parpol juga sudah tidak bisa main-main lagi dalam memilih kader perempuan untuk dijadikan caleg.

"Kalau sekarang makan korban, ini bentuk konsistensi pengamalan UU. Partai mesti serius melakukan rekrutmen caleg perempuan betul-betul ke depannya. Jangan lagi sales kosmetik dijadikan caleg," ujar Nurul.

KPU mencoret caleg yang masuk daftar caleg sementara (DCS) dari 5 parpol yang tidak penuhi syarat keterwakilan 30 persen perempuan. Kelima parpol itu adalah Gerinda di Dapil Jabar IX, PPP Dapil Jabar II dan Jateng II, PAN di Dapil Sumatera Barat I, PKPI di Dapil Jabar V dan VI serta Dapil NTT I, dan terakhir Hanura di Dapil Jabar II. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.