Sukses

Andi Nurpati: PKS Sudah Pengalaman Kehilangan 1 Menteri

Sanksi berupa pengurangan menteri dianggap kurang memberikan pembelajaran politik.

Partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) hingga saat ini belum mendeklarasikan secara tegas status keberadaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Begitu juga PKS, yang belum berani menyatakan keluar dari koalisi pendukung SBY-Boediono itu.

Wakil Sekjen Demokrat Andi Nurpati menilai, Setgab memang mempunyai perhitungan sendiri untuk 'menendang' PKS dari koalisi. Kendati saat ini Setgab belum menentukan sikap, apakah harus mempertahankan PKS, memberikan sanksi, atau justru Setgab sendiri yang kemudian mengeluarkan PKS.

"Kalau hanya sanksi berupa pengurangan menteri, PKS sudah pengalaman kehilangan satu menteri. Mereka pikir mereka masih ada di DPR dan masih mempunyai kekuasaan di pemerintahan," ujar Andi saat ditemui di Konsultasi Publik Peraturan KPU di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Mantan Ketua DPP Bidang Internal dan Eksternal Partai Deomkrat itu mengatakan, sanksi berupa pengurangan menteri dianggap kurang memberikan pembelajaran politik.

"Jadi PKS sebaiknya ambil sikap tegas deh. Jangan nunggu koalisi mengambil sikap. Mustinya tarik menterinya dan tarik diri dari koalisi kalau sudah tak sejalan dengan koalisi ini," tegas dia.

Namun, saat ditanyakan mengapa partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak mau mengambil opsi kedua untuk mendepak PKS dari partai koalisi, menurut Andi, PKS bisa memanfaatkan momen pendepakan itu untuk pencitraan.

"Dia bisa buat citra sendiri dan bisa dipelintir. Bisa aja PKS bilangnya dia dizalimi. Bisa saja mereka mengatakan kami pertama koalisi, tapi sekarang tak dihargai," tandasnya. "Kira-kira wacana ini yang telah dibuat PKS," tambah Andi. (Ism/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini