Sukses

3 Menteri Tak Hadir Rapat Kerusuhan Jeddah, Ketua Komisi IX Geram

Para menteri yang diundang tak datang dan hanya mengutus wakil menteri dan sekjen kementerian saja.

Rapat kerja gabungan antara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Menteri Agama, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Luar Negeri (Menlu) dengan Komisi IX DPR dibatalkan. Lantaran, para menteri yang diundang tak datang dan hanya mengutus wakil menteri dan sekjen kementerian saja.

Ketua Komisi IX DPR yang memimpin rapat, Ribka Tjiptaning geram dengan tingkah para menteri tidak hadir. Ribka menilai, para menteri itu tidak menghargai undangan Komisi IX DPR. Akhirnya rapat kerja gabungan ditunda hingga Selasa 18 juni mendatang.

"Ini terkait kebijakan menteri. Judul rapat raker. Kita bosan, lama-lama menteri dipanggil DPR selalu kirim wakilnya. Kita nggak mau diwakilkan oleh sekjen," cetus Ribka setelah membatalkan Raker Gabungan dengan 3 Menteri di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Raker gabungan ini rencananya akan membahas mengenai kericuhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) overstayers di depan gedung Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi. Akibat peristiwa pada Minggu 9 Juni lalu, 1 TKI asal Bangkalan, Madura, meninggal dunia.

Namun sayangnya, lanjut Ribka, para menteri yang memiliki tanggung jawab itu tidak hadir saaat membahas mengenai berbagai macam kasus. Tetapi, ketika diundang untuk membahas anggaran, para menteri bersemangat memenuhi panggilan DPR.

"Persoalan harus cepat diselesaikan, pemerintah harus menjamin serta menyampaikan pemulangan para pekerja TKI, serta memberikan perlindungan. Seharusnya saat ini Menakertrans dan Menlu, BNP2TKI minta maaf. Bukan malah menyalahkan TKI sebagai provokator," geram politisi PDIP ini.

Rapat ini sempat dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenakertrans Muchtar Luthfie, Dirjen Imigrasi Lilik Bambang, Staf Ahli Kementerian Luar Negeri Suprapto Martosetomo, dan Sekjen Kementerian Luar Negeri Budi bowoleksono. (Ism/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.