Sukses

Harga BBM Naik, Golkar: Itu Pertimbangan Rasional

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menilai, alasan pemerintah mencabut subsidi BBM sudah cukup tepat.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menilai, alasan pemerintah mencabut subsidi BBM sudah cukup tepat. Sebab pemerintah menghindari defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih dari 3 persen seperti yang diamanatkan dalam undang-undang.

Idrus mengungkapkan, jika pemerintah tidak segera mengurangi subsidi BBM, dikhawatirkan defisit APBN akan menembus angka 3,3 persen. Meski pemerintah mengurangi subsidi BBM, penyelenggara negara telah menyiapkan sejumlah kompensasi sebagai penyeimbangnya.

"Kenaikan itu atas dasar pertimbangan rasional. Pemerintah memiliki kewenangan menaikkan BBM. Dengan kewenangan pemerintah itu tentu Partai Golkar sangat concern," kata Idrus di Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Kompensasi itu, lanjjut dia, yaitu bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan beras miskin. Diharapkan, melalui kompensasi tersebut masyarakat kecil tidak akan terlalu terbebani akibat kebijakan tersebut.

Pemerintah berencana menaikkan harga premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Jika direalisasikan, sebanyak 15,53 juta keluarga miskin akan menerima uang tunai Rp 150.000 per bulan selama lima bulan dan kompensasi dalam bentuk program lainnya. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.