Sukses

Terancam PHK, Pekerja Outsourcing PT PLN Berencana Mogok Nasional

Para buruh PT PLN ini meminta statusnya diangkat dari pekerja outsourcing menjadi karyawan tetap.

Sekitar 300 buruh dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung PT PLN Pusat, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Mereka menuntut penghapusan sistem alih daya atau outsourcing.

"Terkait dengan tuntutan kami, pemerintah tidak mematuhi aturan mengenai keluarnya Peraturan Menteri. Ternyata sampai dengan sekarang masih outcourcing," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Jawa Barat Cepi Mustopa yang memimpin aksi demonstrasi ini, Selasa (12/6/2013).

Menurut Cepi, para buruh yang masih bekerja di PT PLN dengan status outsourcing itu terancam diputuskan hubungan kerjanya pada bulan Oktober 2013 nanti. Sehingga, para buruh PLN mengancam untuk segera melakukan mogok kerja nasional pada 16 Agustus mendatang.

"Bulan Oktober ini, kami semua pekerja PT PLN yang masih outsourcing akan diputus hubungan kerjanya secara nasional. Untuk itu kami terus bergerak. Jika ini tidak dihiraukan, maka tanggal 16 Agustus kami akan melakukan mogok kerja secara nasional," tambah Cepi.

Para buruh mendesak pemerintah dan Kementerian BUMN serta PT PLN untuk memenuhi tuntutan mereka yang ingin menjadi karyawan tetap dan menghapus sistem kerja outsourcing. Menurut Cepi, gaji yang diterima para buruh PT PLN yang berstatus outsourcing tidak bisa mencukupi kehidupan sehari-hari.

"Saya berharap kepada pemerintah dan Menteri BUMN tuntutan kami untuk dikabulkan. Kami siap menjadi karyawan tetap PT PLN tapi tidak mau digaji seperti sekarang," katanya.

"Upah kami saat ini hanya sebesar Rp 900 ribu per bulan, bagaimana kita mencukupi kehidupan sehari-hari kita. Kami cuma minta dijadikan pegawai tetap, sudah banyak teman-teman kami yang sudah bekerja selama 20 tahun lebih tapi masih jadi karyawan outsourcing," tutup Cepi. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini