Sukses

[VIDEO] Bersenjatakan Jerigen, Warga Tolak Kenaikan BBM

Ibu-ibu dan remaja muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Timur dan mahasiswa di Makassar dan Bima berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.

Demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak terjadi di berbagai daerah. Ibu-ibu dan remaja muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Timur dan mahasiswa di Makassar dan Bima berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (11/6/2013) malam, terliaht aki demo dengan menarik jerigen bahan bakar minyak para pendemo yang kebanyakan terdiri dari ibu-ibu dan remaja muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Jawa Timur. Mereka berdemo di depan Gedung DPRD Propinsi Jawa Timur.

Selain beraksi dengan jerigen, mereka juga bersenjatakan peralatan dapur sebagai simbol kesulitan ekonomi jika pemerintah menaikan harga BBM.

Mereka menilai kebijakan menaikan harga BBM bukti kegagalan pemerintah memberi jaminan hak-hak ekonomi bagi perempuan.

Di Makassar, mahasiswa demo di depan kampus Universitas Muhammadiyah dengan menyandera 2 mobil kontainer dan sebuah mobil tangki pengangkut solar milik Pertamina. Ketiga kendaraan tersebut digunakan memalang jalan sehingga menyebabkan lalu lintas mandek.

mahasiswa juga mencoret-coret mobil tangki Pertamina, dengan berbagai kalimat mengecam pemerintahan saat ini. Karena dinilai tidak memiliki rasa kemanusiaan dengan segala kebijakannya.

Mahasiswa mendesak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM, ditinjau ulang karena tidak berpihak kepada rakyat.

Sementara di Kabupaten Bima, mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa berunjuk rasa di Jalan Lintas Sumbawa. Mereka menghadang setiap mobil dinas yang melintasi kampus.

Truk tanki milik Pertamina juga sempat ditahan, tapi dilepaskan karena mengangkut minyak tanah subsidi untuk rakyat.

3 Mobil dinas milik pemerintah kabupaten Bima pun sempat ditahan mahasiswa. Tapi untuk menghindari kemacetan di Jalan Lintas Sumbawa itu, mahasiswa akhirnya melepaskan ketiga mobil dinas tersebut. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini