Sukses

Demokrat Bantah BLSM ke Rakyat Strategi Menang Pemilu

Kebijakan pemberian BLSM diambil bukan berdasarkan persoalan untung dan rugi bagi partai, melainkan menyangkut ekonomi negara.

Partai Demokrat membantah tudingan jika program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dimanfaatkan sebagai strategi pemenangan pada Pemilu 2014. Demikian yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Komunikasi Andi Nurpati di Jakarta, Senin 10 Juni 2013 malam.

"Keputusan itu dari Pemerintah, Pemerintah itu kan partai koalisi bukan hanya SBY dan Partai Demokrat. Bahwa kemudian Demokrat menjadi pelopor karena memang presidennya dari Demokrat," kata mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat itu.

Keputusan terkait kebijakan pemberian BLSM, lanjut dia, diambil bukan berdasarkan persoalan untung dan rugi bagi partai, melainkan menyangkut kebijakan ekonomi demi kepentingan negara secara utuh.

"Kalau mau bicara soal strategi pemenangan Pemilu, justru itu merupakan strategi yang tidak baik. Pahit bagi Demokrat untuk menaikkan harga BBM (bersubsidi), jadi ini bukan pencitraan," jelasnya.

Pemerintah harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi karena harga minyak dunia semakin melambung. Sebagai kompensasi, pemerintah menyediakan program BLSM bagi 15,53 juta keluarga miskin dengan memberikan uang tunai Rp150 ribu per bulan selama 5 bulan.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan sejumlah program bantuan sosial lain sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi itu, antara lain pendidikan gratis, beasiswa, dan biaya kesehatan murah. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini