Sukses

Indonesia Bakal Beli Javelin si Rudal Anti-Tank

TNI memang sudah memiliki rencana sejak beberapa waktu lalu untuk mendatangkan senjata dengan teknologi tinggi itu.

TNI AD akan membeli senjata anti-tank baru, Javelin, dari Amerika Serikat. Rudal ini menjadi andalan negeri pimpinan Barack Obama itu dalam perang di Afghanistan.

"Ya ini sesuai dengan kebutuhan TNI AD. Pemerintah akan meremajakan sistem alat pertahanan," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (10/6/2013).

Menurut dia, TNI memang sudah memiliki rencana sejak beberapa waktu lalu untuk mendatangkan senjata dengan teknologi tinggi itu.

Rudal anti-tank Javelin, yang dilengkapi dengan pelacak canggih mampu mengunci dan menembak sasaran bergerak. Rudal tersebut dibuat oleh perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin. Selain canggih, alat ini sangat ringan dan dapat ditempatkan di bahu penyerang.

Menurut laman inetres.com, rudal Javelin berbobot 11,8 kilogram sementara alat pembidik dan peluncur hanya 6,4 kilogram. Senjata tersebut telah dikembangkan sejak 1998 oleh perusahaan Raytheon dan Lockheed Martin dengan nama proyek Javelin Joint Venture.

Laman army-technology.com menuliskan, Javelin digunakan tentara AS dan Australia pada perang di Irak antara Maret dan April 2003. Saat ini, senjata ini digunakan di Afghanistan. Lebih dari 2.000 rudal Javelin telah ditembakkan AS dan tentara koalisi di negara ini.

Negara asing pertama pembeli Javelin adalah Inggris pada Januari 2003 dengan pemesanan awal sebanyak 18 peluncur dan 144 rudal. Negara lainnya yang telah menggunakan ini adalah Taiwan, Lithuania, Yordania, Australia, Selandia Baru, Norwegia, dan Irlandia. Beberapa negara lainnya tengah mengantre untuk mendapatkannya.

Inetres.com memaparkan, satu peluncur dan pelacak Javelin dibanderol US$ 126 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar. Sementara rudal Javelin satuannya seharga US$ 78 ribu atau sekitar Rp 756 juta. (Ary/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini