Sukses

Kecelakaan Merpati, 9 Penumpang Masih Dirawat, 1 WN AS ke Biara

Pesawat Merpati tersebut diawaki Kapten Aditya Prio Joewono. Sedangkan Kopilotnya Au Yong Vun Pin.

Pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis MA 60 dengan nomor penerbangan MZ 6517 mengalami hard landing di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pesawat dengan nomor registrasi PK-MZO celaka pada pukul 09.40 Wita, Senin (10/6/2013).

Vice President Secretary Merpati Herry Saptanto menyatakan 45 penumpang dan 1 bayi, serta 4 kru pesawat selamat. Namun kini ada 9 penumpang yang harus mengalami perawatan di rumah sakit.

"Satu penumpang sudah dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Angkatan Udara Kupang, sedangkan 6 penumpang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prof dr WZ Johannes, dan 2 orang penumpang di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Herry dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta.

Sementara itu, sebanyak 6 penumpang saat ini sedang istirahat di Hotel Ima, Kupang. Dan 31 penumpang sudah kembali ke keluarganya di kawasan Kupang. Dalam penerbangan itu juga tercatat 1 nama WN Amerika Serikat, RM Aloysius Deene. Saat ini Deene juga dalam kondisi selamat dan sudah kembali ke biara di Kupang.

"Semua biaya hotel dan biaya rumah sakit ditanggung sepenuhnya oleh Merpati," jelasnya.

Lebih lanjut Herry menjelaskan, pesawat Merpati tersebut diawaki Kapten Aditya Prio Joewono. Sedangkan Kopilotnya Au Yong Vun Pin. Sementara flight attendant terdiri dari Lanny Wulandari, dan Anesa Purwanti. Semua awak pesawat dalam keadaan baik.

"Perlu kami jelaskan, Pesawat tersebut produksi tahun 2007 dan baru pertama kali digunakan Merpati pada bulan Desember 2010. Saat pesawat mengalami musibah, pesawat tersebut dalam kondisi laik terbang dan memenuhi semua persayaratan yang ditentukan pemerintah," tambah Herry.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang kondisi kerabat yang menjadi penumpang Merpati tersebut dapat menghubungi Crisis Centre Merpati di 021-6544586 dan email crisiscentre@merpati.co.id.

Tentang penyebab kecelakaan tersebut, menurut Herry, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Merpati juga akan segera menyiapkan pesawat pengganti agar pelayanan penerbangan udara dari dan ke Kupang tidak terganggu. (Ary/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.