Sukses

Sengketa Lahan Alam Sutera, Massa FPI `Serbu` Mapolda Metro

FPI menuding polisi berpihak pada pengusaha dalam kasus sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Serpong.

Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) berdemonstrasi di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. Mereka memprotes polisi yang dituding lebih banyak membela pengusaha ketimbang rakyat kecil. FPI menuding polisi berpihak kepada pengusaha dalam kasus sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

"Aksi ini adalah aksi sadar kita untuk mengigatkan polisi untuk tidak menjadi antek-antek korporasi antek-antek kompeni yang membela para pengusaha, dan menyewa para preman untuk menggusur rakyat miskin," kata Ustad Alfian Tandjung selaku pimpinan Taruna Muslim yang bergabung dalam demonstrasi FPI di Jakarta, Senin (10/6/2013).

Alfian menambahkan, aksi yang dilakukan massa FPI dan beberapa organisasi Islam lainnya merupakan aksi historis dan heroik. Karena, ada kelompok para pemilik modal telah melakukan tindakan penganiayaan dan merampas tanah-tanah rakyat di wilayah Tangerang.

"Pada hari ini kita membongkar gunung es kecil yang telah mencaplok tanah-tanah rakyat, dari Tangsel sampai Tanggerang Utara itu tanah-tanah rakyat dimiliki oleh kaum-kaum kafir melalui tangan Bupati Tangerang dan Kapolres Tangerang," jelas Alfian.

Dalam aksi itu, FPI membawa ratusan bendera dan spanduk serta mobil komando yang membawa peralatan sound system. Mereka memprotes perampasan tanah rakyat di Tanggerang oleh para pengusaha dan dibekingi oleh pihak kepolisian.

Protes massa itu dipicu sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Kamis 6 Juni 2013, hingga berujung bentrok. Massa FPI yang membawa kayu dan bambu hendak mempertahankan tanah milik warga seluas 2,5 hektar, yang diserobot oleh perusahaan pengembang properti Alam Sutera.

Sesampainya di lahan sengketa, massa FPI dihadang pihak kepolisian yang hendak membubarkan mereka. Bentrokan itu mengakibatkan sejumlah orang terluka. Dan beberapa anggota FPI ditahan. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini