Bersaksi di Sidang Antasari, Anas: Relevansinya Tergantung Hakim

Anas Urbaningrum mengaku bertemu dengan Nasrudin Zulkarnaen 2 hari sebelum bos Putra Rajawali Banjaran itu terbunuh dan meninggal dunia. Dalam persidangan praperadilan yang diajukan mantan Ketua KPK Antasari Azhar itu, Anas menyatakan pertemuannya dengan Nasrudin terjadi secara tak disengaja. Anas pun menyerahkan keputusan atas kesaksiannya terkait pesan singkat atau SMS ancaman yang diterima oleh Nasrudin ini kepada hakim.

"Saya sampaikan apa yang saya tahu, yang saya alami waktu itu. Relevansinya sejauhmana, tergantung hakimnya," kata Anas usai bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/6/2013).

Menjawab pertanyaan termohon Polri, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku mengetahui soal SMS ancaman yang dikirimkan Antasari kepada Nasrudin. Namun Anas mengetahuinya dari media massa.

"Soal SMS, saya tahu," tuturnya.

Anas menyatakan, kehadirannya dalam sidang ini adalah bentuk dukungannya pada Antasari. "Saya bersimpati dengan Pak Antasari yang sedang mencari keadilan. Saya lihat Pak Antasari sedang mengalami musibah dan dizalimi. Jadi hari ini saya diminta bersaksi oleh Pak Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," pungkas Anas.

Antasari mengajukan gugatan praperadilan kepada Polri karena merasa aduan terkait SMS ancaman pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen tidak pernah diusut. Menurut Antasari, Anas pernah bertemu Nasrudin 2 hari sebelum penembakan pada 14 Maret 2009.

Nasrudin ditembak setelah bermain golf di Padang Golf Modernland, Tangerang, Banten, ketika hendak pulang ke rumahnya di Perumahan Banjar Wijaya, Kecamatan Pinang, Tangerang, 14 Maret 2009 silam. 2 Hari sebelum Nasrudin ditembak, Anas pernah bertemu di Bandung. (Ndy/Sss)