Sukses

Demonstrasi Tukang Becak di Palembang Ricuh

Kesal lantaran Wali Kota Palembang Edi Santana tak kunjung menemui para demonstran, massa pengunjuk rasa menyerang petugas dan melempari dengan batu. Kepala seorang tukang becak terluka.

Liputan6.com, Palembang: Unjuk rasa ribuan tukang becak di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (22/8), diwarnai kericuhan. Insiden ini mengakibatkan kepala tukang becak bernama Sanib terluka. Kaca mobil dinas TNI yang diparkir di Kantor Pembekalan dan Angkutan Komando Daerah Militer II Sriwijaya pecah akibat lemparan batu nyasar. Hingga kini, polisi masih meminta keterangan dari Imron Supriyadi, pimpinan pengunjuk rasa yang kebetulan juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Banteng Nasional Kemerdekaan, dan sejumlah tukang becak lain, termasuk Sanib.

Sebetulnya keributan antara tukang becak dan petugas tak perlu terjadi. Insiden ini bermula dari kekesalan para demonstran lantaran Wali Kota Palembang Edi Santana tak kunjung menemui mereka. Padahal, massa sudah berorasi sejak pagi hari. Dalam orasinya, mereka menuntut Peraturan Daerah Nomor 39 Tahun 2002 tentang Jalur Bebas Becak dicabut, meminta fasilitas pendidikan gratis bagi putra-putri tukang becak, pemberian sembilan bahan baku murah, dan pengembalian 54 becak yang disita Pemda Kota Palembang.

Ironisnya, cape-cape berorasi, Edi tidak juga muncul. Para tukang becak akhirnya merangsek masuk ke dalam Kantor Satpol Pamong Praja. Tak puas, mereka mulai melempari petugas dengan batu. Dan, anggota Satpol membalasnya dengan memburu para tukang becak yang lari kocar-kacir menyelamatkan diri.(KEN/Ajmal Rokian dan Yanuar Ichrom)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.