Sukses

Ribuan TKI Mengamuk di KJRI Jeddah Disorot Dunia

Kericuhan di muka Gedung Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah makan korban jiwa. Seorang ibu berusia 55 tahun.

Ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) mengamuk di depan Gedung Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Arab Saudi. Mereka membakar kotak penyanggah jalan di samping gedung. Akibatnya 1 wanita tewas di lokasi kejadian karena berdesakan dan imbas dari keributan pengurusan pelayanan amnesti di KJRI yang dinilai kacau.

Kerusuhan di KJRI Jeddah ini menjadi perhatian dunia internasional. Sejumlah media asing mengabarkannya. Seperti laporan media Arab Saudi, Saudi Gazette yang berjudul 'Chaos outside Indonesian consulate'.

Disebutkan, asap tebal membumbung tinggi dari Gedung KJRI Jeddah. Para pekerja Indonesia geram karena terlalu lama menunggu berjam-jam di bawah terik matahari.

"Mereka melempar batu dan membakar potongan kayu. Polisi menjaga ketat Gedung KJRI," sebut Saudi Gazette.

Portal Australia, News.com.au melaporkan 'Indonesian woman dies in Saudi fire'. Disebutkan seorang perempuan Indonesia tewas dalam aksi kerusuhan yang berujung kebakaran yang dilakukan para pekerja.

"Sekitar 8.000 orang berkumpul di luar Gedung KJRI untuk mengurus status mereka, untuk memilih tetap tinggal di Saudi atau pulang ke Indonesia," tulis News.com.au.

Surat Kabar Prancis France24 juga melansir kerusuhan KJRI Jeddah lewat berita 'Indonesian woman dies in protest fire in Saudi: source'. Dituliskan, sebelum kerusuhan dan kebakaran terjadi, menggambarkan para pekerja Indonesia yang frustasi saat mengurus surat status imigrasi mereka.

"Kerusuhan tidak sampai masuk ke dalam halaman Gedung KJRI," sebut France24 mengutip pernyataan petugas konsulat RI di Jeddah.

Kantor Berita Iran Press.tv juga mewartakan kasus di KJRI Jeddah ini lewat 'Indonesian dies at protest in S Arabia'. Dijelaskan, para pekerja Indonesia mesti segera mengurus surat amnesti atau pengampunan dari pemerintah Arab Saudi.

"Batas waktunya tanggal 3 Juli. Jika lewat, mereka bakal didenda 100 ribu Riyal (Sekitar Rp 263 juta)," tulis Press.tv.

Sebelumnya dilaporkan terjadi kebakaran di Gedung KJRI di Jalan Al Rehab Distrik, Jeddah pada Minggu 9 Juni sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Pembakaran dipicu amuk massa yang mayoritas para TKI bermasalah yang ingin mendapatkan amnesti atau pemutihan.

Para TKI mendatangi KJRI untuk mengurus dokumen amnesti. Namun karena banyaknya massa dan suhu yang panas menyebabkan para TKI tidak dapat mengendalikan diri, hingga menyulut kerusuhan berujung pada pembakaran gedung KJRI.

Dalam program amnesti ini, WNI yang tetap ingin bekerja di Arab Saudi akan diperbarui izinnya. Dan bila ada yang ingin pulang ke tanah air, KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh akan menfasilitasi proses pemulangan dengan mengeluarkan dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). (Riz/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.