Sukses

[VIDEO] Pemberontakan dari Ujung Berung

Bandung dan musik underground memiliki sejarah panjang. Keduanya seakan saling terkait, dan tak terpisahkan satu sama lain.

Bandung dan musik underground memiliki sejarah panjang. Keduanya seakan saling terkait, dan tak terpisahkan satu sama lain.

Hampir setiap pagelaran musik, baik berjenis metal, hardcore, maupun punk di Bandung, selalu saja dipenuhi penggemarnya. Mereka tak segan merogoh kocek untuk menonton sekaligus membiayai pertunjukan yang sering kali minim sponsor itu.

Semuanya seperti bersatu dalam gerakan bawah tanah, yang boleh jadi, tak banyak diminati orang.

Namun, tak selamanya musik metal, hardcore, terdengar menakutkan dan menyeramkan. Ada juga yang mengombinasikannya dengan alat musik tradisional Sunda, seperti yang dilakukan sejumlah personel grup metal dari bandung ini. Mereka memperkenalkan sesuatu hal baru yang menyegarkan, diberi nama Karinding Attack.

Karinding adalah bilah bambu pipih atau pelepah pohon aren yang dibentuk agar bisa bergertar seperti senar tunggal. Cara memainkannya dijepit bibir, lalu bagian ujung kanannya dipukul dengan jari.

Tersiar kabar, karinding adalah peninggalan Kerajaan Padjajaran yang berfungsi mengusir hama di sawah, serta penghibur di saat mengusir kejenuhan.

Namun di tangan mereka ini, karinding dipadu dengan permainan suling, toleat, gong tiup, dan celempung. Kendati berbau musik tradisional, mereka tetap tidak meninggalkan unsur metal yang biasa dinyanyikan.

Tak hanya membawakan lagu daerah, Karinding Attack juga pernah berkolaborasi dengan berbagai grup musik papan atas di tanah air. Namun, seperti halnya grup metal lain, banyak persoalan yang menyelimuti kelompok band yang memilih bergerak di jalur indie.

Mereka biasanya tak menggarap bandnya secara profesional. Dengan begitu, banyak potensi yang ada tak tergali secara maksimal.

Disadari atau tidak, komunitas musik metal di Bandung --khususnya Ujung  Berung, memiliki goresan tersendiri dalam perjalanan kelompok musik metal di dunia.

Nama mereka tercatat sebagai sebuah gerakan perlawanan, suara dari bawah tanah, yang anggota komunitasnya terus bertambah dari masa ke masa. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini