Sukses

Guruh: Meski Beda Pendapat Politik, Mega-Taufiq Kiemas Bisa Rukun

"Kadang beda pendapat. Tapi secara dasar kami tidak beda, karena pegangan kami Pancasila dan ajaran-ajaran Bung Karno," kata Guruh.

Putra bungsu mantan Presiden Soekarno, Guruh Soekarnoputra mengatakan, almarhum Taufiq Kiemas merupakan sosok pemimpin keluarga yang baik dan bertanggung jawab. Meski di dunia politik Kiemas kerap berbeda pendapat dengan Megawati, sejoli ini tetap bisa hidup rukun.

"Keluarganya rukun, meski dalam bidang politik ada saja berlainan pendapat," ujar Guruh Soekarnoputra di Jakarta, Minggu (9/6/2013).

Meski berbeda pendapat, Kiemas dan Megawati tidak pernah meninggalkan dasar pemikiran mereka. Sejoli ini tetap mendasarkan pendapat-pendapat mereka pada ajaran Soekarno dan Pancasila. "Ya kadang ada beda pemikiran, pendapat. Tapi secara dasar kami tidak beda, karena pegangan kami Pancasila dan ajaran-ajaran Bung Karno," tutur dia.

Guruh mengaku memiliki banyak kenangan yang tidak terlupakan bersama Kiemas. Terlebih saat bersama-sama menjalani hidup pada Orde Baru, saat berjuang di PDI. "Banyak kenangan di masa Orde Baru. Terutama ketika PDI banyak dizalimi dan dilecehkan," tutur dia.

Adik Megawati ini mengaku mengenal Kiemas sejak tahun 1966. Saat itu Kiemas sudah menjadi aktivis di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). "Pak Taufiq tuh memang seorang aktifis dan berjuang sejak muda sampai akhir hayat. Sebagai adik ipar, kami dekatlah. Kalau ada urusan apa-apa, terutama yang sangat pelik, kami sering bertukar pikiran," kata Guruh.

Taufiq Kiemas meninggal di Singapore General Hospital pada Sabtu petang kemarin. Dia masuk rumah sakit setelah melakukan kunjungan kerja ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, siang tadi. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.