Sukses

Riwayat Hidup Almarhum Taufiq Kiemas Dibacakan

Menjelang pemakaman jenazah Taufiq Kiemas, riwayat hidup Ketua MPR itu dibacakan. Mulai sejak lahir hingga meninggalkan dunia fana ini.

Menjelang pemakaman jenazah Taufiq Kiemas, riwayat hidup Ketua MPR itu dibacakan. Mulai sejak lahir hingga meninggalkan dunia fana ini.

Pembacaan riwayat hidup almarhum berlangsung pukul 11.05 WIB, Minggu (9/6/2013) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Peti jenazah Taufiq Kiemas diselimuti Bendera Merah Putih.

Presiden SBY kemudian mengambil posisi yang telah disediakan untuk menjadi Inspektur Upacara. Memimpin langsung upacara pemakaman Taufiq Kiemas.

Keluarga besar Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri hadir. Begitu juga sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pemimpin lembaga negara, dan tokoh nasional.

Mereka yang hadir adalah adik Megawati yakni Rachmawati Soekarnoputri, Mendikbud M Nuh, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkokesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Gubernur BI Agus Martowardojo, Jaksa Agung Basrief Arief, Sutiyoso, Siti Hardianti Rukmana atau Tutut, Halimah, Agum Gumelar beserta istri Linda Gumelar.

Di samping itu, beberapa politikus juga hadir dalam posesi pemakaman ini di antaranya Pramono Anung, Panda Nababan, Akbar Tandjung, Lily Wahid.

Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapura pada pukul 19.05 waktu setempat atau 18.05 WIB. Taufiq dirawat di salah satu rumah sakit di Negeri Singa itu akibat kelelahan setelah menjalankan tugas Negara pada 1 Juni 2013 di Ende, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila.

Suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu lahir dari pasangan Tjik Agoes Kiemas dan Hamzathoen Roesyda Keimas pada 31 Desember 1942. Ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan ibunya dari Sumatera Barat.

Karier politik Taufik dimulai sejak saat masih mahasiswa dengan menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR pada 1992.

Selama rezim Orde Baru, karier politik Taufik banyak dikebiri oleh penguasa. Perjalanan politiknya mulai cemerlang ketika Soeharto tumbang setelah 32 tahun berkuasa. Terakhir Taufik menjadi Ketua MPR era pemerintahan Presiden SBY. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.