Sukses

Sebelum Meninggal, Taufiq Kiemas Pesan Lokasi Makam di Kalibata

Taufiq Kiemas akan dimakamkan di Blok M Nomor 114 Taman Makam Pahlawan Kalibata, berdekatan dengan makam orangtuanya.

Jenazah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Sebelum meninggal, suami mantan Presiden Megawati ini sudah memesan lokasi makamnya kepada pengelola Taman Makam Pahlawan Kalibata.

"Dulu dia pernah meminta di sebelah makam orangtuanya," ujar Kasubdit Taman Makam Pahlawan dan Makam Pahlawan Nasional Bahder Husni di Jakarta, Minggu (9/6/2013).

Bahkan, Kiemas juga telah mengirim surat untuk menegaskan permintaannya itu. Politisi senior PDIP ini akan dimakamkan di Blok M Nomor 114, tepat di sebalah makam ayahnya Tjik Agoes Kiemas dan Ibundanya Hamzatoen Roesda Kiemas.

"Kalau tidak meminta, akan diarahkan yang ke reguler. Dan ini tidak akan mengganggu penomoran makam," ujarnya.

Menurut Bader, tidak semua orang bisa dimakamkan di taman Makam Pahlawan Kalibata. Hanya orang-orang yang mempunyai gelar pahlawan yang bisa dimakamkan di sini.

"Dan mereka yang mempunyai bintang Mahaputra dan bintang jasa lainnya yang disahkan oleh Presiden. Pokoknya yang bisa dimakamkan di sini adalah mereka yang berjasa untuk negara," tutur Bader.

Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapura pada pukul 19.05 waktu setempat atau 18.05 WIB. Dia dirawat di Singapore General Hospital pada Minggu 8 Juni kemarin. Kiemas dirawat akibat kelelahan setelah menjalankan tugas Negara pada 1 Juni 2013 di Ende, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila.

Suami Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda pada 31 Desember 1942. Ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan ibunya dari Sumatera Barat.

Karier politik Taufik dimulai sejak saat masih mahasiswa dengan menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR pada 1992.

Selama rezim Orde Baru, karier politik Kiemas banyak dikebiri oleh penguasa. Perjalanan politiknya mulai cemerlang ketika Soeharto tumbang usai merezim Tanah Pertiwi selama 32 tahun. Terakhir dia menjadi Ketua MPR di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini