Sukses

4 Pilar Kebangsaan, Buah Pikiran Taufiq Kiemas

Di saat-saat terakhirnya, Taufiq Kiemas masih meninggalkan gagasan tentang 4 Pilar Kebangsaan.

Di saat-saat terakhirnya, Taufiq Kiemas masih meninggalkan gagasan untuk negeri ini. Taufiq begitu kuat mengusulkan agar Pancasila masuk ke dalam 4 Pilar bersama-sama dengan UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan, MPR pun dengan gencar berusaha mensosialisasikan pemikiran Taufiq tersebut.

Pemikiran Taufiq tentang 4 Pilar ini pertama kali diungkap saat peluncuran bukunya yang berjudul Empat Pilar untuk Satu Indonesia: Visi Kebangsaan dan Pluralisme Taufiq Kiemas, di Jakarta pada 22 Februari 2012.

Taufiq mengungkapkan keyakinannya bahwa 4 Pilar, terutama Pancasila, merupakan rumusan cita-cita besar bangsa Indonesia. "Pancasila adalah terjemahan dorongan hati manusia Indonesia ke dalam dimensi sosial-politik. Dalam Pancasila, bangsa Indonesia melihat wajahnya sebagaimana ia mencita-citakannya," kata Taufiq.

Tokoh senior PDIP itu berpendapat, Pancasila dapat pula berfungsi sebagai pedoman untuk melihat peristiwa sosial-politik, ekonomi dan kebudayaan yang terjadi di tengah masyarakat dari berbagai dimensi.

Menurut Taufiq, mayoritas warga negara Indonesia adalah moderat-toleran dan hanya sebagian kecil yang prilakunya ekstrem karena adanya pembiaran oleh negara.

Dalam bukunya itu, Taufiq juga menggagas tentang kebangsaan atau nasionalisme yang mengusung pluralisme dan toleransi yang didasarkan pada pemahamannya terhadap sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia yang sejak awal mempersatukan pemikiran dari berbagai aliran politik di masa itu.

"Jasa beliau, begitu gigih memperjuangkan pilar negara dan pentingnya Pancasila, selalu beliau dengungkan salama ini, baik di partai maupun di MPR," ujar Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, di kediaman Taufiq di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2013) malam.

Taufiq meninggal dunia dalam perawatan di Singapura, Sabtu pukul 19.05 waktu setempat. Sebelumnya, Tjahjo Kumolo dalam pesan pendek yang diterima Liputan6.com, mengatakan, Taufiq dirawat akibat rasa lelah setelah menjalankan tugas negara pada 1 Juni 2013 di Ende, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini