Sukses

`Noktah Hitam` Pejabat Saat di Pesawat

Kasus pemukulan pramugari Sriwijaya Air menambah panjang daftar eksklusivitas para pejabat saat di dalam pesawat.

Kasus pemukulan pramugari Sriwijaya Air Nur Febriyani oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung Zakaria Umar menambah panjang 'noktah hitam' daftar eksklusivitas pejabat-pejabat saat di dalam pesawat. Siapa saja mereka?

1. Edhie Baskoro Yudhoyono

Pada 4 September 2010 lalu, dunia penerbangan Indonesia dihebohkan oleh tingkah putra Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono. Karena datang telat, pesawat Garuda Indonesia GA 222 jurusan Jakarta-Solo harus terlambat terbang selama 20 menit.

Saat itu, pilot pesawat mengumumkan kepada penumpang bahwa penerbangan ditunda karena ada penumpang yang belum masuk. Pesawat kemudian segera diterbangkan setelah pria yang akrab disapa Ibas, masuk bersama pengawalnya.

Ibas yang menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Demokrat itu diketahui hendak melakukan Safari Ramadhan ke Solo, Jawa Tengah. Melalui staf ahlinya, Bonggas Adhi Chandra, Ibas mengakui telat datang.

"Memang betul terlambat, tapi menurut info yang saya terima, terlambatnya hanya 10 menit, jadi tidak terlalu panjang," kata Bonggas.

2. Taufik Kurniawan

Hanya selang satu hari, pada 5 September 2010, Pesawat Garuda Indonesia dari Semarang ke Jakarta dengan nomor penerbangan GA 239 kembali molor selama 3 menit dari jadwal semestinya. Penyebabnya, pesawat menunggu Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

Sesuai jadwalnya, pesawat itu seharusnya berangkat dari Semarang pukul 12.50 WIB. Namun, menjelang keberangkatan, pesawat ini harus menunggu Taufik yang ingin segera kembali menuju Jakarta untuk mengikuti acara buka puasa bersama Presiden SBY dan partai koalisi di Cikeas.

Setelah ditunggu-tunggu, Taufik tidak juga datang di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Pesawat akhirnya berangkat meninggalkan Sekjen PAN itu.

3. Roy Suryo

Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, juga pernah terlibat keributan dengan penumpang karena berebut kursi pesawat. Kisah ini berawal saat Roy Suryo --saat masih menjabat anggota Komisi I DPR-- dan istrinya duduk di kursi yang sama dengan penumpang lain.

Seseorang dengan akun @ernestprakasa menceritakan dalam jejaring sosial twitter. @ernestprakasa yang naik pesawat Lion Air pukul 06.15 WIB ke Yogyakarta. "Saya & @myLASTCHILD tadi naik Lion Air 6:15 ke Yogya. Ktika naik ke psawat,tau2 di seat saya+@dhimazLC,ada Roy Suryo+istrinya," tulisnya di twitter, Sabtu 26 Maret 2011.

Tiket milik Roy Suryo pun dicek. "trnyata, *jreng2* tiket Roy Suryo a/ u/ flight jam 7.45,bukan 6.15. Tapi dia kekeuh gamo turun,pk bw2 nama dir.Lion Air".

Para penumpang lainnya sempat gaduh. Mereka berteriak meminta Roy turun dari pesawat. Melihat waktu yang terus bergulir dan pesawat tak kunjung bergerak, sang pilot pun emosi. Tak ingin kondisi semakin panas, petugas bandara menghampiri Roy Suryo.

"Tak lama kmudian,Roy berdiri,lalu menghadap ke seisi psawat: Saya mhn maaf sdh mngganggu pnrbangan anda".

Sementara itu Roy Suryo saat dihubungi mengatakan, ada kesalahan soal double seat di pihak Lion Air. Memang sebelumnya Roy mendapat flight pukul 07.45 WIB, namun pihak Lion Air mengupayakan agar mendapat flight pukul 06.15 WIB. Bahkan saat di bandara, Lion Air-lah yang mengantarnya ke kursi yang didudukinya.

"Ada double seat. Awalnya saya mau naik Garuda, tapi karena tidak ada saya ke Lion Air," jelasnya.

Roy membantah soal pilot yang marah-marah seperti yang tercantum dalam akun @ernestprakasa. "Kapten marah itu tidak betul. Memang sempat ada penumpang yang marah-marah," tegasnya.

4. Zakaria Umar

Kepala BKPMD Bangka Belitung Zakaria Umar Hadi menjadi terkenal lantaran memukul pramugari Sriwijaya Air rute Bangka Belitung-Jakarta, Nur Febriyani. Pemukulan itu terjadi lantaran Zakaria tak terima ditegur karena menggunakan ponsel di dalam pesawat.

Kejadian bermula saat pesawat Sriwijaya Air akan mendarat di Bandar Udara Depati Amir, Bangka Belitung, Rabu 5 Juni 2013 pukul 19.30 WIB. Peraturan keselamatan penerbangan di semua maskapai penerbangan Tanah Air, salah satunya yakni pemakai jasa (penumpang) dilarang menyalakan apalagi mengoperasikan perangkat elektronika dan perangkat komunikasi.

Zakaria diingatkan Febri untuk mematikan ponsel. "Saat take-off dari Jakarta sudah diingatkan, lalu pas landing terjadi kejadian serupa," tutur Humas Sriwijaya Air Agus Sujono.

Saat hendak turun dari pesawat, Zakaria menghampiri Febri yang berdiri di pintu pesawat, lalu memarahi Febri, memaki, dan memukul Febri dengan gulungan koran 2 kali. Pipi hingga telinga belakang Febri lebam.

Namun menurut pengakuan Zakaria, dia hanya menempelkan gulungan koran yang dia baca itu ke pipi sang pramugari. Sebagai 'pesan' dari Zakaria yang tidak ingin diberitahu secara kasar oleh Febri.

Bedanya Jokowi

Sikap berbeda ditunjukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sehingga 'noktah hitam' tidak menodai pria yang akrab disapa Jokowi ini. Menurut kesaksian Deasy Amrin --seorang blogger yang pernah satu pesawat dengan Jokowi, pria asal Solo itu tidak menunjukkan diri sebagai pejabat saat di pesawat.

Deasy mengaku, saat itu ia dan suami sedang bertolak kembali ke Jakarta dari Solo, melalui Bandara Adi Soemarmo pada Minggu 26 Mei 2013. Saat tengah menunggu giliran masuk pesawat di tengah antrean panjang, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara sedikit gaduh di belakang. Bukan hanya dirinya, hampir semua penumpang menoleh ke arah sumber gaduh itu.

Ternyata, ia melihat sosok Jokowi yang mengenakan celana jeans, kemeja putih berlengan panjang yang digulung. Tanpa diampingi ajudan, Jokowi menyandang sendiri ransel hitamnya di pundak dan ikut antre masuk ke pesawat dengan penumpang lainnya.

Keheranan Deasy tak sampai di situ. Ia mengaku menyaksikan sesuatu yang langka di negeri ini, seorang pejabat publik terkemuka ikut di dalam antrean masuk ke pesawat, untuk kemudian duduk di bangku belakang: kelas ekonomi!

Jokowi, sambung Deasy yang merupakan psikolog lulusan UI, saat itu datang seorang diri tanpa kawalan. Sikap tubuhnya begitu alami, tenang dan apa adanya. Ia membaur dengan orang lain tanpa rasa canggung atau kedekatan buatan ala pejabat pada umumnya.

Turun dari pesawat, sambungnya, Jokowi pun mengikuti jalur umum. "Ikut antre, turun tangga, dan menaiki bus bandara yang mengantarkan ke terminal kedatangan; seorang diri," ungkap Deasy dalam blognya, adesmurf.wordpress.com, yang dikutip Liputan6.com, Jumat 7 Juni 2013. (Mut/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini