Sukses

Kunci Bu Een Bangkit dari Keterpurukan

Penerima penghargaan Liputan 6 Award 2013 ini pernah merasa sangat terpuruk karena kelumpuhananya.

Bertahun-tahun tubuh Een Sukaesih lumpuh. Perempuan penerima penghargaan Liputan 6 Special Award 2013 ini bahkan pernah merasa sangat terpuruk karena kondisinya itu. Terlebih, setelah dokter menjatuhkan vonis mati dan menyatakan usianya tinggal seminggu lagi.

"Betapa hancurnya hidup saya, betapa terpuruknya saya dalam kepedihan. Sebenarnya saya ingin bangkit, tapi kondisi saya tidak memungkinkan," kata Een saat memberikan kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/6/2013).

Namun, perempuan kelahiran 10 Agustus 1963 itu tidak patah arang. Dia terus mencoba bangkit dan yakin Tuhan tidak akan membiarkannya terpuruk dalam penderitaan. Dari atas tempat tidurnya, Een berusaha mengamalkan ilmu yang dia punya kepada anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

"Tetapi Yang Maha Kuasa, Maha Segalanya, tidak membiarkan saya terpuruk dalam penderitaan. Terbukti dengan dihadirkannya anak-anak, saudara-saudara saya yang ingin belajar membaca, menulis, dan mengerjakan tugas dari sekolah," katanya.

Dari situlah Een bisa bangkit dari keterpurukannya. "Alhamdulillah, saya bersyukur, dari situlah saya bangkit kembali. Dengan niat yang ikhlas, hanya mengharap ridho Allah, saya mencoba berbagi ilmu," sambung lulusan D3 IKIP Bandung ini.

Awalnya, Een sadar atas kemampuannya yang terbatas. Namun, itu tidak menghalanginya untuk berbagi ilmu kepada anak-anak. Lama-kelamaan, semaki banyak anak didik yang datang ke rumahnya untuk menuntut ilmu.

"Dengan tekad yang kuat, tekad saya ingin mencerdaskan anak bangsa, anak-anak pun dari mulut ke mulut mereka menyampaikan kepada teman-temannya dan sekarang murid saya kurang lebih 35 orang," ujarnya.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur, penderitaan yang bertubi-tubi menuntut saya untuk dapat menyikapinya dengan baik," kata perempuan yang telah lumpuh sejak 28 tahun silam ini.

Een pun memiliki pesan bagaimana bisa menyikapi masalah yang sangat berat seperti yang dia hadapi ini. "Pertama, dengan menguatkan keimanan, karena saya yakin bahwa penentu segalanya hanyalah Allah. Kita diwajibkan hanya untuk berikhtiar dan berdoa," katanya.

"Kemudian, dengan berprasangka baik terhadap Yang Maha Kuasa. Karena dengan begitu kita akan beranggapan bahwa segala yang kita terima apapun bentuknya pastilah yang terbaik bagi kita," tutur Een. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.