Sukses

Identifikasi Pembom Bunuh Diri Mapolres Poso Mandek

"Belum ada sampel data pembanding, mungkin keluarga tersangka malu," kata Karo Penmas Polri Boy Rafli

Jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Selasa 4 Juni lalu belum berhasil identifikasi alias mandek. Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri masih menunggu data pembanding DNA dari keluarga pelaku yang diduga teroris itu.

"Hingga kini belum ada sampel data pembanding. Mungkin keluarga ada yang malu atau sebagainya. Sehingga tidak mau memberikan sampel DNA untuk memastikan identifikasi pelaku," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Ia menegaskan hingga saat ini jenazah masih disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palu. Kendati demikian, untuk mengungkap wajah pelaku pihaknya akan menggali keterangan dengan tersangka teroris lainnya yang sudah ditangkap Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88, beberapa waktu lalu.

"Kami juga akan menanyakan kepada para tersangka yang sudah kami tangkap. Semua lagi diupayakan," ucap Boy.

5 Hari pasca bom bunuh diri, Polri baru berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku dari proses otopsi jenazah. Dari hasil otopsi diperoleh keterangan fisik jenazah yang diperkirakan umurnya berkisar 30-40 tahun, tinggi badan sekitar 170 centimeter, kulit sawo matang, rambut hitam lurus dan berkumis.

Sedangkan ciri-ciri khusus, yakni adanya tahi lalat berambut di dada kiri dan tangan kanan depan. 2 Keloid sepanjang 2 cm pada siku kanan, bekas luka pada kepala bagian kanan, serta bekas jahitan lengan bawah kiri. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini