Sukses

`Jaksa dari Lereng Merapi` Darmono Jelang Pensiun

Pensiun dan mati pasti terjadi. Yang membedakan, kematian waktunya tidak tentu sedangkan pensiun sudah ditentukan.

Menjelang pensiun pada akhir Juni ini, Wakil Jaksa Agung Darmono meluncurkan biografi berjudul 'Perjalanan Hidup Seorang Jaksa dari Lereng Merapi, Darmono' dan buku 'Penyampingan Perkara Pidana (Seponering) dalam Penegakan Hukum'.

Darmono mengaku jika kedua buku yang diluncurkan itu mengulas perjalanan hidupnya yang terdokumentasi. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi anak dan cucunya pada kemudian hari.

"Pensiun dan mati merupakan 2 hal yang sama dan keduanya sama-sama pasti terjadi. Yang membedakan, kematian datangnya waktunya tidak tentu sedangkan pensiun waktunya sudah ditentukan," kata Darmono di Jakarta, Rabu 5 Juni 2013 malam.

Buku Seponering yang dibuat oleh pria kelahiran Kampung Tiyeng, Desa Ngemplak Seneng, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, itu juga mengupas perseteruan KPK vs Polisi yang dikenal dengan Cicak vs Buaya. Perseteruan itu berujung pada tuduhan kriminalisasi yang membelit pimpinan KPK Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto.

Buku Seponering itu diulas pakar ahli pidana Universitas Indonesia Indrianto Seno Aji, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan dipandu presenter Tina Talisa. Sementara, pimpinan redaksi Majalah Tempo Wahyu Muryadi mengupas buku biografi Darmono mengenai sosok pribadinya.

"Saya tak mengenal terlalu dekat dengan Pak Darmono, hanya kami sudah melakukan survei di internal Tempo. Tentang sosok Darmono. Jawabannya, cukup baik. Terlebih, dia mudah diwawancarai," kesan Wahyu. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.