Sukses

Ingin Naik Haji, Een Sukaesih Rekam Puluhan Kaset

Sejalan dengan kepribadian sosok spiritualnya, ternyata Een memiliki keinginan menunaikan ibadah haji sejak di bangku sekolah dasar (SD).

Een Sukaesih, peraih special award dalam Liputan 6 Award 2013 asal Sumedang, menjadi sosok inspiratif, khususnya di dunia pendidikan. Sejalan dengan kepribadian sosok spiritualnya, ternyata Een memiliki keinginan menunaikan ibadah haji sejak di bangku sekolah dasar (SD).

"Cita-cita sejak awal ketika belajar agama. Sejak SD saya ingin menjalankan haji. Niat saya kalau saya kerja saya akan kumpulkan uang supaya naik haji. Tapi ternyata perjalanan hidup berkata lain. Semoga Allah kasih jalan kebaikan di kemudian hari, meskipun tak ada haji, minimal umroh," ujar Een saat ditemui Liputan6.com di kediamannya, Dusun Batukarut RT 1 RW 6, Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa 4 Juni 2013.

Perempuan yang hampir 28 tahun menderita lumpuh akibat penyakit radang sendi atau Rheumatoid Arthritis ini memiliki semangat luar biasa untuk menuju ke tanah suci. Lebih dari 12 tahun Een mencari informasi seputar ibadah haji, dengan cara yang unik, ia merekam dengan kaset pita melalui radio.

"Sejak 2001 jauh dari sebelumnya dengar radio karena nggak pernah punya perekamnya. Setelah ada perekam, saya beli kaset kosong, biasanya pas bulan Dzulhijjah sampai Muharram sama anak-anak saya ajari juga. Saya senang mendengarkan informasi haji karena banyak pengalaman dari orang lain penting, tambah wawasan," paparnya bersemangat.

Belajar Jujur dan Disiplin

Di balik sosok yang tegar dan konsisten, Een memiliki motivasi kuat untuk menjadi sosok yang jujur dan disiplin menjalani hidup. Semua berawal sejak tinggal bersama dan diasuh sang nenek dan kakeknya. Banyak pelajaran hidup yang diajarkan dari sang kakek.

"Betapa berartinya pendidikan yang beliau berikan kepada saya. Karena kakek itu purnawirawan yang selalu menerapkan nilai-nilai kehidupan. Saya belajar disiplin, jujur, cinta tanah air, karena beliau suka ceritakan perjuangan melawan penjajahan," tuturnya.

Selama tinggal bersama kakek, Een juga mengaku selalu diajarkan hidup agar tidak berorientasi materi, dan berjuang mencapai cita-citanya tanpa pamrih. "Beliau berjuang untuk menafkahi keluarga. Dia pembela di pengadilan tapi juga tak mengharap imbalan," tandas Een. (Mut/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini