Sukses

Mantan Manusia Tercepat Asia yang Terlunta-lunta

Selain tak memiliki rumah, mantan atlet nasional era 1960-an itu kini hanya menggunakan sepeda tua untuk keperluan bepergiannya. Gurnam Singh hidup terlunta-lunta.

Liputan6.com, Medan: Di era 1960-an, Indonesia memiliki Gurnam Singh, pelari tercepat Asia yang telah membawa harum nama bangsa. Ironisnya, kini di usianya yang senja, Gurnam hidup terlunta-lunta, bahkan harus menunggu belas kasihan kerabat maupun orang-orang yang mengenalnya. Selain tak memiliki rumah, Gurnam pun hanya menggunakan sebuah sepeda tua sebagai kendaraannya. Baru-baru ini, SCTV menjumpai Gurnam di Medan, Sumatra Utara.

Bagi generasi muda saat ini, sosok lelaki tua keturunan India ini mungkin tidak pernah dikenal. Namun bagi kalangan muda di era 1960-an, nama Gurnam Singh cukup terkenal dan akrab di telinga para olahragawan, khususnya atlet lari. Lelaki yang kini berusia 72 tahun itu pernah mengharumkan nama bangsa Indonesia pada 1962. Presiden RI Soekarno pun sempat menjadikan Gurnam sebagai tamu kehormatan dan memberinya 20 ekor sapi serta dua unit mobil. Ketika itu, ia mampu menorehkan prestasi sebagai atlet tercepat Asia dengan meraih tiga medali emas pada ASEAN Games ke-4 yang berlangsung di Jakarta.

Namun prestasi yang diukirnya 40 tahun silam, ternyata tidak membuat kehidupan Gurnam seperti layaknya mantan atlet lainnya. Rumah yang didapat atas kepiawaian berlari terpaksa digusur oleh pemerintah daerah setempat pada 1972. Rumah mungil di Gang Sawo Medan itu terpaksa dibongkar aparat pemda karena dianggap tak memiliki izin mendirikan bangunan.

Sejak itulah, lelaki tua kelahiran 16 Agustus 1931 ini terpaksa hidup berpindah-pindah, dari satu kerabat ke kerabat lainnya. Bahkan mantan atlet nasional itu sempat tinggal di sebuah kuil yang terletak di kawasan Polonia Medan. Yang menyedihkan bagi Gurnam, yakni setiap orang kini mencibir dirinya. "Sekarang saya tak punya rumah dan setiap orang anggap remeh saya," keluh lelaki berjambang itu.

Selain tak memiliki rumah, Gurnam kini hanya menggunakan sebuah sepeda tua sebagai kendaraan bepergiannya. Penghargaan atas prestasi yang diraihnya di masa lampau, seperti medali emas ASEAN Games dan medali-medali yang diperoleh dalam berbagai kejuaraan internasional di Rumania, Filipina, dan Malaysia telah dijual untuk menyambung hidupnya. Gurnam Singh memang telah membawa harum nama bangsa Indonesia, namun prestasinya kini hanya menjadi sebuah kenangan atau telah pupus bersama perubahan kehidupan.(DEN/Chaerul Dharma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini