Sukses

Divonis Mati oleh Dokter, Bu Een Tetap Semangat

"Kata dokternya umur saya tidak lebih dari seminggu lagi," ungkap Een Sukaesih.

Een Sukaesih hanya bisa terbaring. Sejak 5 April 1982, dia divonis mengidap penyakit langka rematoid artitis. Penyakit itu membuat tubuhnya lumpuh dan hanya mampu berbaring di ranjang. Karena penyakit itu, perempuan kelahiran 10 Agustus 1963 itu bahkan pernah divonis mati oleh dokter pada 1987 silam.

"Karena kondisi saya seperti ini, saya pernah divonis mati. Kata dokternya umur saya tidak lebih dari seminggu lagi," ungkap Een kepada Liputan6.com di Hotel Sriwijaya Kamar 113, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu Juni 2013.

Vonis mati itu diterima Een saat dia dirujuk ke rumah sakit. Saat itu, kenang Een, dokter yang biasa merawatnya sedang ada kegitan di luar negeri. Sehingga, Een harus ditangani oleh dokter lainnya.

"Dokter baru inilah yang memvonis saya. Mungkin karena dia melihat kondisi saya yang sudah parah," ungkap lulusan D3 IIP Bandung ini.

Mendapat vonis itu, tidak membuat Een patah semangat. Een yakin umurnya tidak tergantung vonis dokter. Dia yakin hanya Tuhan yang bisa tahu seberapa panjang umurnya.

"Saya sudah pasrah. Tapi saya yakin, dokter memang pintar dan cerdas telah melihat hasil diagnosa, namun saya lebih percaya takdir saya kepada Allah SWT," imbuhnya.

Karena semangat yang masih membara dalam dirinya itulah Een terus menjalani pengobatan. Dengan sabar dia terus berobat ke dokter yang selama ini menanganinya. Dan hasilnya dengan ketelatenan itu, Een tetap sehat hinga kini.

"Alhamdulillah, saya masih sehat walafiat. Dan masih hidup," ujar Een sembari tersenyum di atas tempat tidurnya.

Meski hanya bisa berbaring, bukian berarti Een tidak bisa melakukan kegiatan lainnya. Selama ini, dia mengajar anak-anak di sekitar rumahnya di di Dusun Batukarut, RT 01 RW 06, Desa Cibereum Wetan, Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. Beberapa waktu yang lalu, Een memperoleh penghargaan Liputan 6 Special Awards dari Ketua Dewan Juri Jusuf Kalla. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.