Sukses

Ical: Ada 2 Suara di Internal PKS Soal Kenaikan Harga BBM

Hanya petinggi PKS yang tak hadir dalam rapat Setgab di kediaman Wapres Boediono. Alasannya ke luar kota.

Meski menjadi anggota Setgab Koalisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan menolak kenaikan BBM yang direncanakan Pemerintah. Menurut Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, ada dua suara di tubuh PKS terkait rencana kenaikan BBM itu.

"Dari PKS ada dua suara. Ada suara yang menerima, ada yang menolak," kata Aburizal usai pertemuan Sekretaris Gabungan (Setgab) Koalisi Parpol di Rumah Dinas Wakil Presiden, Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2013) malam.

Menurut pria yang disapa Ical itu, dalam pertemuan kali ini, PKS tidak hadir. "Wakil PKS berhalangan hadir. Alasan lagi di luar kota," ujarnya.

Untuk informasi, meskipun tergabung dalam Setgab Koalisi, PKS menyatakan keseriusannya untuk menolak kenaikan BBM. Hal itu semakin terlihat dengan sejumlah spanduk penolakan yang dipasang oleh kader PKS di sejumlah tempat di Jakarta.

Selain itu, salah satu politisi PKS, Fahri Hamzah bahkan telah meminta agar partai Islam yang sedang dirundung masalah kasus korupsi suap impor daging itu untuk keluar dari koalisi.

Namun, permintaan Fahri dibantah Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. Menurut Hidayat, permintaan keluar dari koalisi adalah asumsi pribadi yang dilontarkan oleh Fahri. Hidayat mengatakan, PKS memiliki Majelis Syuro yang menentukan apakah PKS tetap berada di koalisi atau keluar. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.