Sukses

Pembunuhan Tito Kei, Konflik Kepentingan Digali dari Keluarga

Pemeriksaan itu diperlukan polisi untuk menjelaskan kasus-kasus yang ditangani Tito yang berprofesi sebagai pengacara.

Sejak olah TKP pada Sabtu 1 Juni lalu digelar, polisi menyatakan belum mendapatkan perkembangan signifikan terhadap kasus penembakan Tito Kei di Jalan Titian Indah Bekasi, Jawa Barat. Meski sudah menggali keterangan dari 6 saksi, tim khusus yang dibentuk Polda dan Polres Kota Bekasi itu juga akan menggali informasi lebih dalam dari pihak keluarga korban, Tito Kei.

"Sampai saat ini keluarga masih berkabung, kami masih tunggu kedatangannya dari Ambon, Tual, Kepulauan Kei. Nanti kita perdalam lagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Selasa (4/6/2013).

Polisi berharap pemeriksaan itu juga dapat menjelaskan kasus-kasus yang ditangani Tito yang berprofesi sebagai pengacara. Misalnya, ada konflik kepentingan atau ada sesuatu yang dapat menimbulkan ancaman. "Ini sangat dibutuhkan," ucap Rikwanto.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Toni Harmanto menyatakan, pihaknya akan berupaya mengungkap pelaku yang diduga kabur dengan mengendarai sepeda motor. Hal itu juga masih diselidiki. "Kita semua berharap. Kalau dikatakan optimis ya optimis," tegas Toni.

Polisi sebelumnya membentuk tim khusus yang berjumlah 50 orang untuk mengusut kasus pembunuhan Tito Kei yang dianggap tak lazim. Tito tewas ditembak pada Jumat 31 Mei sekitar pukul 20.00 WIB dengan luka peluru di bawah mata kanan yang tembus ke kepala belakang. Saat itu, ia bersama tiga temannya sedang bermain domino di warung kopi milik Ratim.

Tito meninggalkan seorang istri dan 4 anak. Dua di antaranya adalah Ela dan Franklin. Anak yang paling besar duduk di bangku SD, sedangkan anak terkecilnya masih bayi. (Ali/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.