Polda Metro: Tito Kei Bukan Target Utama

Kepolisian masih mencari kebenaran peristiwa penembakan terhadap Tito Refra Kei pada Jumat 31 Mei malam. Polisi juga masih memeriksa 4 saksi, yang 3 di antaranya rekan Tito bermain kartu saat penembakan terjadi.

Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santika menduga salah satu rekan Tito Kei yang bermain kartu bersamanya malam itu adalah target pelaku yang sebenarnya.

"Awalnya pelaku diduga mengincar Gery, orang yang duduk tepat di depan Tito," kata Helmy di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/6/2013). Kini pihaknya masih mendalami kemungkinan tersebut.

Sementara itu, adanya Ratim sebagai korban meninggal lainnya akibat tembakan senjata pelaku, diperkirakan juga sebagai salah sasaran. Diduga posisi pemilik warung kopi itu menghalangi pelaku membidik Gery.

"Namun, saat itu Ratim tiba-tiba keluar dari warungnya diduga hanya untuk melihat-lihat orang yang sedang bermain kartu," ujarnya.

Helmy menyatakan, setelah mendengar suara tembakan yang mengenai dada kiri Ratim, Tito Kei diduga menoleh ke arah kanan. "Itulah kenapa luka tembak korban ada di bawah mata bagian kanan," sambungnya.

Sementara itu rekan Tito lainnya, Hans melindungi diri dengan tiarap. "Sedangkan Gery yang duduk di depan Tito terfokus pada Tito yang sudah terkapar," lanjut Helmy.

Tito Kei dibunuh orang tak dikenal di warung kopi milik Ratim, di Jalan Raya Titian Indah, Kali Baru, Bekasi. Dari olah TKP, polisi telah menemukan 2 proyektil dan 1 selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata laras pendek jenis FN.

Polisi menyatakan, para saksi yang diperiksa belum sepenuhnya mampu menggambarkan sosok pelaku yang dikabarkan menggunakan helm dan menembak Tito dari jarak 3 meter itu. (Mut)