Sukses

Ahok: Pengerukan Sungai Jakarta Dimulai Juli

Ahok menyatakan permasalahan kontrak pelaksanaan program pengerukan 13 sungai di DKI atau Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) dengan Bank Dunia telah selesai

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah membenahi sistem drainase di Jakarta, melanjutkan rencana mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sejak 2008 lalu. Dengan adanya JEDI, upaya mengurangi dampak banjir tahunan di Jakarta, yakni dengan rehabilitasi, pengerukan floodways, saluran air, dan cekungan retensi, bisa terealisasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan permasalahan kontrak pelaksanaan program pengerukan 13 sungai di DKI atau Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) dengan Bank Dunia telah selesai, setelah melakukan pertemuan dengan pihak Bank Dunia.

Dalam pertemuan itu, Ahok dan Bank Dunia membahas solusi terkait pelaksanaan JEDI atau saat ini bernama The Jakarta Flood Mitigation Project (JUFMP). Pengerukan sungai diperkirakan akan dimulai pada Juli 2013 mendatang.

"Iya, ini semua prinsip sudah oke. Begitu tender, langsung bisa jalan kok. Mungkin Juli ini, sudah mulai groundbreaking atau apa lah," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (4/5/2013).

Mantan bupati Belitung Timur itu mengaku senang dengan tanggapan Bank Dunia yang telah mengerti proses pengerukan memang perlu dilakukan secara cepat.

"Walaupun Bank Dunia tidak mengatakan secara pasti ya atau tidak, tetapi pihak mereka mengaku akan bertindak fleksibel," tutur Ahok.

Bank Dunia, lanjut dia, juga mengungkapkan bahwa mereka masih terkendala dengan relokasi warga di 13 sungai tersebut. "Makanya kita bilang, kalau dia (Bank Dunia) nggak kerjain 2 tahun, malah 5 tahun. Orang yang mendapatkan uang kerohiman, akan pindah-pindah. Jadi bayar 5 kali dong nanti (Bank Dunia). Jadi kalau mau sekaligus dikeroyok," jelas Ahok.

Mengenai biaya yang akan dikeluarkan untuk program pengerukan 13 sungai besar di Jakarta itu, Ahok tidak terlalu memikirkannya. Menurutnya, yang paling penting adalah pengerukan segera dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bencana banjir yang besar melanda DKI.

"Aku nggak mau tahu. Asal 13 sungai beres deh," ujar Ahok.

Sebelumnya Bank Dunia memberikan pinjaman dana dalam jangka waktu 5 tahun kepada pemerintah untuk pembenahan 13 sungai. Namun Ahok menilai pemberian pinjaman multiyears dari 2012 hingga 2017 itu terlalu lama.

Dana yang dipinjamkan Bank Dunia untuk pengerukan kali-kali sekitar Rp 600 miliar. Pemerintah Pusat menangani 13 sungai di Jakarta. Sedangkan anak-anak sungai dikerjakan oleh Pemrov DKI.

Adapun anak sungai yang dikerjakan Pemprov DKI yakni Paket 1: Ciliwung Gunung Sahari Drain dan Waduk Melati (Saluran Gresik dan Upper Cideng Drain); Paket 4: Cideng Thamrin Drain (Sub Macro Drain on 5 Roads); Paket 7: Grogol Sekretaris Drain, Jelakeng-Pakin-Kali Besar, dan Krukut Cideng Drain (Krukut Lama Drain). (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.