Sukses

Dirjen Kebudayaan: Saya Siap Bicara, Tapi Tunggu Mendikbud

Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan menunggu arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. "Lebih baik saya nunggu arahan Pak Menteri. Kalau sudah jelas saya akan bicara," papar Kacung.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan enggan mengomentari dugaan korupsi yang terjadi di tempatnya menjabat. Ia mengaku pintu informasi dugaan korupsi itu bukan pada dirinya.

"Pintu untuk masalah ini ada tiga. Pak Menteri, Bu Wamen, dan Pak Irjen. Ya, kepada beliau-beliau saja," terang Kacung kepada Liputan6.com, Selasa (4/6/2013).

Kacung menjelaskan, terkait kejelasan dugaan korupsi APBN Perubahan Ditjen Kebudayaan, dirinya menunggu arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. "Lebih baik saya nunggu arahan Pak Menteri. Kalau sudah jelas saya akan bicara," papar Kacung.

Ia tegaskan tidak akan bicara perihal dugaan korupsi di media mana pun. "Hal yang sama juga untuk semua media. Jadi saya harus adil," imbuhnya.

Sementara itu, Mendikbud M Nuh mengatakan jangan berprasangka buruk sebelum ada keputusan resmi siapa yang harus bertanggung jawab terhadap dugaan korupsi tersebut. M Nuh memberi kesempatan pada KPK untuk mengatasi permasalahan ini secara keseluruhan.

"Di sini kami juga mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk kami declare nanti, agar tidak terjadi fitnah," tegas M Nuh saat ditemui Liputan6.com di kantornya, pagi tadi.

Selain itu, terkait dugaan korupsi di Ditjen Kebudayaan yang melibatkan Wakil Menteri Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Nuh menerangkan tidak ada intervensi terhadap jabatannya. "Belum ada (intervensi), yang bersangkutan masih aktif," kata Nuh yang masuk ke dalam mobil dinasnya bernopol B 1138 RFS.

Dugaan korupsi ini diketahui dari hasil investigasi Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar. Dia menerangkan bahwa ada dugaan korupsi yang terjadi di APBN Perubahan Ditjen Kebudayaan. Hasil investigasi itu pun diserahkan M Nuh ke KPK beberapa waktu lalu. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.