Sukses

Hambali Ditangkap di Thailand

Hambali alias Ridwan Isamuddin ditangkap intelijen AS di sebuah kawasan di Thailand. Pria asal Cianjur, Jabar itu menjadi orang penting untuk mengungkap sejumlah kasus pengeboman di beberapa negara.

Liputan6.com, California: Pihak Amerika Serikat mengklaim telah menangkap Hambali, warga negara Indonesia yang selama ini diburu karena menjadi tersangka teroris. Hambali alias Ridwan Isamuddin adalah orang yang paling dicari pihak keamanan banyak negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Berita penangkapan Ketua Operasional Jamaah Islamiyah ini disampaikan langsung Presiden AS George Walker Bush di Pangkalan Udara Marinir Miramar, California, AS, Kamis (14/8) malam waktu Indonesia.

Di hadapan ratusan Marinir AS, Bush mengatakan Hambali adalah seorang teroris besar dan pembunuh terkenal. Ia juga rekan dekat dari otak penyerangan 11 September 2001, Khalik Sheik Muhammad. Bush menegaskan, Hambali adalah seorang teroris dunia yang paling mematikan. Ia dicurigai merencanakan operasi teroris dunia, termasuk yang terjadi di Bali, serta serangan-serangan lainnya belakangan ini. "Kini ia [Hambali] bukan lagi ancaman bagi kita yang mencintai kemerdekaan," kata Bush, yang kontan disambut meriah Marinir.

Berdasarkan laporan www.cnn.com, Hambali ditangkap di sebuah kawasan di Asia Tenggara, tepatnya di Kota Ayutthaya, Thailand. Namun Washington memutuskan tidak menyebut lokasi dan waktu penangkapan Hambali secara resmi. Itu dilakukan sesuai permintaan negara tempat Hambali dicokok. Awal pekan depan, Hambali bakal diinterogasi seputar aksi peledakan di sejumlah tempat, termasuk Indonesia.

Penangkapan Hambali mencuatkan harapan bagi pemerintah Indonesia untuk mengungkap berbagai kasus pengeboman. Pria yang dalam foto terakhir berjambang lebat ini akan menjadi orang penting untuk mengungkap tuntas kasus pengeboman di sejumlah tempat di Tanah Air, termasuk Bom Bali dan Hotel J.W. Marriott, Jakarta Selatan pada 5 Agustus silam. Hambali dikenal sebagai pimpinan Jamaah Islamiyah, sel teroris di Singapura dan Malaysia. Data intelijen AS menyebutkan, warga Cianjur, Jawa Barat itu dilaporkan pernah bertemu dengan pembajak dan pengebom Gedung World Trade Center, New York, AS, dua tahun silam.

Sumber intelijen tadi juga menyebutkan bahwa Hambali bersama seorang anggota JI yang telah ditangkap, Yazid Sufatt pernah bersua dengan dua pembajak pesawat Tragedi WTC. Pertemuan terjadi Januari 2000 di apartemen milik Yazid di Kuala Lumpur. Dua pengebom WTC itu adalah Khalid al-Midhar and Nawaf al-Hazmi yang akhirnya tewas dalam aksi pengeboman di Pentagon.

Nama Hambali disebut-sebut polisi berkaitan dalam kasus peledakan di Bali. Menurut Kepala Bagian Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Saleh Saaf, ada kemungkinan Hambali terlibat dalam kasus tersebut. Apalagi, ia juga terlibat dalam pengeboman di sejumlah daerah di Indonesia [baca: Hambali Tersangka Bom Bali]. "Dia adalah tersangka, the most wanted yang dicari oleh kita dan negara lain," kata Saleh Saaf di Gedung Interpol, Jalan Trunojoyo, Jaksel, beberapa waktu silam.

Menurut Saleh Saaf, Hambali adalah pelaku peledakan yang buron sejak tiga tahun silam. Polisi mengakui gerak tokoh JI ini sangat lincah, sehingga sulit dijamah. Saleh Saaf yakin Hambali mengenal pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba`asyir. Keyakinan ini berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Di Indonesia, keluarga Hambali tinggal di Desa Sukamanah, Kecamatan Karang Tengah, Cianjur, Jabar.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.