Sukses

Kakak: Tito Sudah Diincar 2 Penembak Sejak Lama

Dia terkejut dan tidak percaya mengetahui kabar adik bungsunya itu ditembak di warung Aki Ratim.

Keluarga Besar Fransiscus Refra alias Tito Refra Kei, menduga sebelum penembakan terjadi, gerak-gerik Tito di keseharian sudah lama dipantau  pria misterius itu. Pria itu kemudian menembak Tito pada Jumat 31 Mei 2013 pukul 20.00.

Kakak dari mendiang Tito, yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, adik bungsunya itu ditembak dua orang dengan menggendarai sepeda motor. Mereka mengenakan helm serta penutup muka dan memakai jaket berwarna hitam.

"Saya rasa, dia (Tito) sudah diintai sebelumnya, soalnya dia nembak pas saat di sana (warung kopi) sepi," kata kakak sulung Tito, di kediaman Tito, perumahan Titian Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2013).

Dia terkejut dan tidak percaya mengetahui kabar adik bungsunya itu ditembak di warung Aki Ratim. Pasalnya warung itu kerap tempat Tito kongkow bersama warga Perumahan Titian Indah, Jalan Titian Blok I-IV, RT 03/11, Kelurahan Kali Baru, Medan satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Padahal jam segitu jam pulang kerja orang dan dalam keadaan ramai. Anak-anak biasanya juga kumpul-kumpul di sana. Adik saya memang biasa kocok kartu di sana kalau habis pulang kerja. Tapi ini pelaku kok datang nembak adik saya saat hanya ada beberapa orang. Saya rasa sudah diintai sebelumnya," beber dia.

Namun dirinya, belum mau mencurigai siapa pelaku yang menembak adiknya itu. "Saya tidak mau mencurigai siapa-siapa, saat tahu adik saya meninggal saya langsung kaget saja," ungkap dia.

Saat ini yang dipikirkan di benaknya adalah keempat anak adiknya yang masih kecil tersebut.

Sementara Yuli warga setempat mengatakan ketika pristiwa itu terjadi, Tito dan Aki dibawa keponakannya bernama Anga ke RS Ananda Bekasi, dengan mobil Terrios.

"Tito saat dibawa kondisinya masih bernyawa, dan duduk di depan (samping supir). Si Aki (pemilik warung) sendiri duduk di belakang dengan kondisi sudah tidak bernyawa," beber Yuli di lokasi kejadian.

Yuli yang kerap melihat keseharian Tito di warung itu, merasa curiga posisi duduk Tito di warung Aki tersebut saat bermain gaple (domino). Ketika itu Tito, sedang bermain domino bersama teman-temanya yaitu  Gerry, Han, dan Petrus. Di warung kopi milik Ratim yang juga menjadi korban penembakan malam itu.

"Biasanya Tito duduk ngadap ke jalan (barat), sedangkan saat kejadian itu, katanya Tito duduk membelakangi jalan," ungkap Yuli heran.

Rencananya  jenazah adik kandung John Kei itu akan di bawa ke kampung halamnya di Tutrayan, Kecematan Kei Besar Selatan, Maluku Tenggara, Senin atau Selasa pekan depan. (Ary/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini