Sukses

Image Masih Jelek, Namun Puskesmas Sudah Tampil Beda

Mujiman menuturkan, berbagai penyakit ringan masih bisa ditangani baik oleh puskesmas. Bahkan puskesmasnya kini juga telah dilengkapi fasilitas ruang rawat inap.

Kartu Jakarta Sehat (KJS) telah digelontorkan. Antusias dengan program ini, warga Jakarta pun berbondong-bondong mendatangi rumah sakit dengan membawa berbagai keluhannya. Mulai dari penyakit ringan seperti sakit kepala hingga penyakit berat. Sementara itu rumah sakit di Jakarta pun kewalahan melayani pasien yang membanjir.

Prosedur rujukan puskemas untuk sistem KJS ini masih belum berjalan maksimal. Hingga kini puskesmas masih dipandang sebelah mata, termasuk oleh para pasien KJS. "Puskesmas image-nya itu masih jelek," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Mujiman, kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (31/5/2013).

"Sekarang kan beda. Tapi memang sosialisasinya yang perlu ditingkatkan," ujarnya.

Mujiman menuturkan, berbagai penyakit ringan masih bisa ditangani baik oleh puskesmas. Bahkan puskesmasnya kini juga telah dilengkapi fasilitas ruang rawat inap. Ada 10 tempat tidur dalam ruangan rawat inap di Puskesmas Koja yang dirasa cukup untuk melayani warga.

"Saat ini 3 pasien yang dirawat. DBD (demam berdarah dengue), diare, dan gizi buruk. Yang belum parah masih bisa ditangani. Untuk kewalahan sih nggak. Kondisinya parah, ya kita dulukan. Padahal obat sama generik juga," pungkas Mujiman.

Setiap harinya, Puskesmas Koja bisa melayani 300-400 pasien. Jumlah ini meningkat sebanyak 50 persen sejak adanya program KJS. Sebanyak 6 dokter umum dan 2 dokter dari FKUI-RSCM siap bersiaga memberikan pengobatannya pada pasien di Puskesmas Koja. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.