Sukses

Gus Dur: Ada Empat Kelompok Penentang Pemerintah

Presiden Wahid menyebutkan empat kelompok masyarakat yang ingin menjatuhkan dirinya dari kursi kekuasaan. Bila terjadi sesuatu, ia akan meminta bantuan warga Partai Kebangkitan Bangsa.

Liputan6.com, Jakarta: Ada empat kelompok masyarakat yang menjadi penentang pemerintah. Sebanyak 16 orang di antara penentang tersebut menjabat sebagai wakil rakyat. Demikian diungkapkan Presiden Abdurrahman Wahid di sela-sela silaturahmi dengan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (6/1)siang.

Menurut Presiden, empat kelompok itu terdiri dari kelompok yang memiliki ambisi pribadi sangat kuat, kelompok yang takut tindakan hukum dijalankan, kelompok prostatus quo yang mendukung mantan Presiden Soeharto dan para jenderal, serta kelompok Islam beraliran keras.

Dikatakan Gus Dur, krisis politik telah berakhir sejak tahun 2000 silam. Untuk itu, ia mengingatkan warga PKB tak khawatir dengan posisi dirinya, karena bila terjadi sesuatu ia pasti meminta bantuan. Menurut Gus Dur, penyebab perseteruan antara eksekutif dan legislatif adalah pidato Ketua MPR Amien Rais, Januari 2000. Gus Dur tak memperinci bagian pidato Amien yang dimaksud.

Menyangkut Skandal Badan Urusan Logistik dan Sultan Brunei, Gus Dur mengaku tak ingin "berperang" dengan DPR. Tapi, menurut Gus Dur, pengacara Aris Junaedi dalam kasus Buloggate Indra Sahnun Lubis bertekad melanjutkan kasus tersebut ke pengadilan. Bila demikian, kata Gus Dur, pada akhirnya yang berperang dengan DPR bukan presiden melainkan pengadilan. Menyinggung kinerja Panitia Khusus Buloggate, Gus Dur mengatakan, Pansus tersebut sudah pernah dituntut pengadilan. Bila sampai tiga kali tak hadir, lanjut Gus Dur, pengadilan berhak membubarkan Pansus tersebut.(ICH/Esther Mulyanie dan Julianus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini