Sukses

RS Haji Merugi, Ahok Buka `Sedikit` Rahasia Jokowi

Kondisi RS Haji yang berpotensi mengalami kerugian membuat Gubernur Jokowi ingin menghibahkan RS itu ke UIN agar menjadi RS pendidikan.

Salah satu yang dapat membuat APBD DKI 2012 berpotensi mengalami kerugian adalah pengelolaan Rumah Sakit Haji di Pondok Gede, Jakarta Timur. Demikian salah satu hasil audit keuangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta.

Karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan Pemprov DKI berencana menghibahkan RS Haji ke Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Langkah ini untuk menghindari kisruh antara RS Haji dengan Kementerian Agama.

"Kenapa kita nggak sama-sama hibahkan saja. Pak Gubernur ada pemikiran ke situ, tapi belum matang ya. Jadi ada niat Pak Gubernur itu kasih aja ke UIN," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Menurut Ahok, Jokowi tidak akan memberikan keterangan apa pun mengenai hal tersebut, karena rencana hibah itu masih merupakan sebuah ide. "Tapi saya tahu. Saya buka rahasia sedikit. Ini saya buka rahasia sedikit," kata Ahok sambil tersenyum.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, Jokowi ingin agar RS Haji dibuat menjadi RS Pendidikan Kedokteran UIN. Nantinya di RS tersebut akan dilatih perawat-perawat dengan sistem internasional untuk kemudian dikirim ke Timur Tengah.

"Daripada rumah sakit sama-sama ribut. Toh dia juga punya saham kan. Ada saham nggak ada hasilnya. Nah, jadi ada pemikiran ke situ," kata Ahok.

Namun, rencana tersebut masih perlu didiskusikan dan dikaji lebih dalam, sebab sebagian saham masih dimiliki oleh Kementerian Agama. Di samping itu, juga perlu dilakukan koordinasi dengan kementerian tersebut.

"Tapi kalau tanya Pak Gubernur, nggak ngaku tuh dia," ujar Ahok sambil tertawa.

Pemprov DKI memiliki 51 persen saham RS Haji dan 49 persennya dimiliki Kementerian Agama, tetapi dikelola Kementerian Kesehatan. Hingga saat ini, RS Haji tidak memberikan keuntungan terhadap Pemprov DKI Jakarta. (Ado/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.