Sukses

RSUD Tarakan Jamin Seluruh Pasien KJS Tertangani

Jumlah pasien pemegang KJS yang berobat ke RSUD Tarakan mulai berkurang hanya mencapai 700-1.000 pasien per hari.

Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) membuat rumah sakit harus bekerja lebih keras menanangi pasien. Sebab, jumlah pasien yang datang lebih banyak dibanding hari biasa. Seperti di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, pasien KJS memenuhi Instalasi Gawat Darurat. Para pasien dan keluarga yang menunggu bahkan harus duduk lesehan di pelataran ruang tunggu.

Hal serupa juga terjadi di lobi Gedung Utama RSUD Tarakan. Pantauan Liputan6.com, kursi ruang tunggu tampak penuh oleh pasien dan keluarga. Meja loket dan informasi terus didatangi keluarga pasien KJS.

Jasa fotokopi di sebelah ruang IGD pun selalu ramai oleh pasien yang ingin menggandakan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga sebagai persyaratan menggunakan KJS.

Staf Pemasaran dan Informasi RSUD Tarakan, Anggi, mengakui sejak adanya program KJS rumah sakit tidak pernah sepi dari pengunjung. Dalam sehari, rumah sakit bisa menerima pasien 700 hingga 1.000 pasien.

"Waktu awal sampai 1.000 lebih, tapi sekarang sudah menurun antara 700 sampai 1.000 pasien  per hari," kata Anggi saat ditemui di RSUD Tarakan, Kamis (30/5/2013).

Anggi menjelaskan, di RSUD Tarakan ada 13 poliklinik dengan 2 hingga 3 tenaga dokter setiap polinya. Jumlah itu memang tidak sebanding dengan jumlah pasien yang harus ditangani. Meski begitu, tak ada yang sampai dirawat di pelataran atau di atas meja pendaftaran seperti yang terjadi di RSUD Koja, Jakarta Utara.

"Tapi sampai sekarang semua pasien bisa ditangani, kamar tidak kurang. Untuk kelas III ada 400 tempat tidur, kemarin malah kamar kelas II kita jadikan kelas III," ujarnya. (Ado/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini