Sukses

PKPI Pilih Caleg Mapan, Sutiyoso: Nafsu Korupsinya Kurang

Ketua Umum PKP Indonesia Sutiyoso menjamin calon legislatif dari partainya minim dari hasrat korupsi.

Ketua Umum PKP Indonesia Sutiyoso menjamin calon legislatif dari partainya minim dari hasrat korupsi. Sebab, caleg yang dipilih sudah mapan.

"Salah satu persyaratannya, caleg harus mapan. Kalau dia sulit menghidupi dirinya dan keluarga lalu menjadi caleg, hasrat korupsinya akan sangat besar. Tapi kalau yang mapan, nafsu korupsinya tidak menggebu," ujar Sutiyoso saat bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin di Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Meski begitu, jika ada indikasi anggota legislatif dari PKPI yang korupsi, Sutiyoso akan menindak tegas. Caranya dengan melakukan pergantian antar waktu (PAW).

"Bahwa andai kata ada indikasi kasus korupsi yang dialami anggota legislatif PKPI, kepercayaan saya memang dia lakukan itu, tidak ada kata lain dia akan PAW langsung," tegas pria yang akrab disapa Bang Yos ini.

Selain syarat itu, PKPI juga melakukan berbagai seleksi untuk mementukan caleg yang akan diusung pada Pemilu 2014 mendatang. Para caleg sudah menjalani wawancara untuk mengetahui profil mereka. "Kita harus tahu dia memiliki integritas, tidak kena kasus dan sebagainya," jelas Bang Yos.

Selain itu, lanjutnya, juga harus memiliki kapasitas. Dan harus bertanggung jawab serta komitmen terhadap para konstituen. "Kita tidak mau seakan politik hanya merebut kekuasaan, tapi setelah duduk malah pikirin diri sendiri. Kita harus punya komitmen kuat untuk rakyat," kata mantan Gubenur DKI Jakarta itu.

Meski hanya memiliki waktu 3 minggu untuk menyiapkan nama-nama caleg yang diajukan dalam keikutsertaan di Pemilu 2014, PKPI berhasil menyerahkan 558 daftar nama caleg atau kurang 2 nama dari kuota yang disediakan.

"Meski waktunya sempit, kita nggak mau asal pasang orang. Wakil rakyat saat ini di semua tingkatan, saya sangat kecewa dengan kinerjanya. Kita pendatang baru, harus utamakan kualitas," tandasnya. (Ais/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.