Sukses

170 Masjid dan Musala di Padang Kiblatnya Mengarah ke Afsel

Berdasarkan penelitian, dari 200 masjid dan mushala yang diteliti, hanya sekitar 30 rumah ibadah yang ditemukan arah kiblatnya tepat.

Sejumlah masjid dan musala di Padang mengalami penyimpangan arah kiblat dari yang seharusnya. Berdasarkan penelitian, dari 200 masjid dan musala yang diteliti, hanya sekitar 30 rumah ibadah yang ditemukan arah kiblatnya tepat.

Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat, Firdaus AN mengemukakan, arah kiblat yang tepat untuk Kota Padang adalah posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat dari barat ke arah kiblat. Namun berdasarkan temuan di lapangan, penyimpangan arah kiblat mulai dari 1 hingga 40 derajat. Sehingga ketika salat tidak lagi tepat menghadap ke arah Kabah di Masjidil Haram Mekkah.

Berdasarkan perhitungan, jika arah kiblat menyimpang 1 derajat saja di Padang, maka akan terjadi pergeseran dari Kabah sejauh 120 kilometer. "Dan jika penyimpangannya mencapai 40 derajat, maka kiblat akan menghadap melampaui Afrika Selatan (Afsel)," ujar Firdaus di Padang, Rabu (29/5/2013).

Anggota Badan Hisab dan Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar itu menjelaskan, terjadinya penyimpangan arah kiblat disebabkan beberapa faktor, di mana jika hal ini terus dibiarkan maka arah menghadap salat tidak lagi ke Kabah.

Pertama, kata Firdaus, selama ini pemahaman yang berkembang di Padang arah kiblat selalu menghadap ke barat. Hal ini keliru karena yang benar, arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat. Kemudian, ada yang mematok arah kiblat mengacu kepada posisi matahari terbenam. Padahal posisi matahari terbenam selalu mengalami pergeseran setiap hari.

"Berikutnya, ada yang menentukan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah. Padahal kompas yang dijual di Mekkah tidak dibuat warga," lanjutnya.

Ia mengatakan, jika menetapkan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah, maka akan menunjukan arah 80 derajat, sementara yang benar adalah 72,5 derajat.

Lalu, ada pengurus masjid dan mushala yang arah kiblatnya tidak tepat akibat dihukum tanah dan bangunan. Ada pula yang menetapkan kiblat hanya berdasarkan musyawarah tanpa menggunakan metode yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Menyikapi hal itu Kantor Kementerian Agama wilayah Sumbar mendirikan tugu standar arah kiblat di halaman kantor tersebut. Hal ini sebagai pedoman dan patokan arah kiblat yang benar.

Pemancangan perdana dilakukan langsung Kepala Kantor Kementerian Agama wilayah Sumbar, Ismail Usman pada Selasa 28 Mei pukul 16.18 WIB dengan mempedomani arah bayangan benda yang menghadap ke posisi matahari.

Menurut Ismail, pada pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Kabah atau disebut Rasydul Qiblat. Pada saat itu bayangan tugu dapat menjadi standar pedoman arah kiblat.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan maka ditetapkan arah kiblat untuk Sumbar berada pada posisi titik ordinat utara ke barat 65 derajat 18 menit 47,54 detik dan dari barat ke utara pada 24 derajat, 41 menit 12,46 detik.

"Dengan adanya tugu standar arah kiblat diharapkan tidak ada lagi sengketa dan perdebatan tentang arah kiblat di Sumatera Barat," tutup Ismail. (Ant/Ais/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.