Sukses

Misteri Percakapan Bahasa Arab Luthfi-Fathanah Terungkap

Untuk membuka apa yang dibicarakan Luthfi dan Fathanah, kini Jaksa menghadirkan saksi ahli, JA Jamaluddin.

Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq diketahui sering berkomunikasi dengan rekannya, Ahmad Fathanah, dengan menggunakan bahasa Arab. Perbincangan keduanya diduga membahas mengenai kuota impor daging sapi.

Percakapan dua sahabat melalui ponsel itu dibuka Jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada 17 Mei lalu. KPK menyadap percakapan mereka yang dilakukan Luthfi saat menggunakan ponsel bernomor +62816940797 dan Fathanah menggunakan nomor +628118003535.

Untuk membuka apa yang dibicarakan Luthfi dan Fathanah, kini Jaksa menghadirkan saksi ahli, JA Jamaluddin. Penerjemah bahasa tersumpah dari Kedutaan Besar Arab Saudi itu bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Majelis hakim yang diketuai Purnomo Edi Susanto pun langsung meminta saksi menerjemahkan pembicaraan antara Luthfi dan Fathanah yang menggunakan Bahasa Arab.

"Silakan saksi terjemahkan bahasa Arab yang ada dalam teks yang ada di gambar ini," ujar Hakim Purnomo Edi sambil menunjuk ke arah layar yang ada di muka persidangan.

"Pembicaraannya semacam ini..." ujar Jamaluddin.

Luthfi Hasan: Besok pagi, dengerkan saya mau bicara bahasa Arab, Dia (laki-laki)... Dia (perempuan)... akan memasukkan 8.000 ton daging. Dengar 8.000 ton daging dia akan memberikan 40 miliar tunai.

Fathanah: Dagingnya 1.000 dia mau berapa? Kalau bisa 10, 20, 30.

Luthfi Hasan: Saya akan minta 10 ribu ton.

Fathanah: 50 miliar.

Luthfi Hasan: Nanti akan minta setidaknya segitu. Besok pagi. Nanti pagi-pagi kira-kira Rp 40 miliar.

Fathanah: Betulkah?

Luthfi Hasan: Besok jemput saya di airport.

Fathanah: Baik saya akan jemput Anda.

"Jadi seperti itu yang mulia," ucap Jamaluddin kepada majelis hakim.

Hakim kembali menanyakan saksi, mengenai penafsiran atau maksud kutipan pembicaraan antara Luthfi Hasan dan Ahmad Fathanah tersebut.

"Yang jelas dari kalimat yang disampaikan itu ada pembicaraan yang sifatnya transaksional yang menguntungkan," kata Jamaluddin. (Ary/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini