Sukses

Dunia Pariwisata Indonesia Berupaya Meningkatkan Citra

Pemerintah berusaha meningkatkan citra di dalam negeri dan meraih kembali kepercayaan dunia internasional. Pengelola hotel di Yogyakarta merugi ratusan juta rupiah karena turus asing membatalkan kunjungan.

Liputan6.com, Jakarta: Pariwisata Indonesia yang mulai bangkit, terkena dampak buruk pasca bom di Hotel JW Marriott. Untuk menekan dampak negatif itu, pemerintah berusaha meningkatkan citra di dalam negeri dan meraih kembali kepercayaan dunia internasional. Upaya pemulihan itu dilakukan bersama-sama dengan praktisi dunia wisata. &quotIni tantangan baru bagi pariwisata. Rasanya kita baru mau takeoff, kini harus grounded sedikit,&quot ujar Menteri Pariwisata dan Seni Budaya I Gde Ardika di Jakarta, Kamis (7/8).

Ardika juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bersikap tenang dan bersatu untuk melawan terorisme. &quot Ini sangat besar artinya dalam membangun kembali kepercayaan orang untuk kembali ke Indonesia,&quot kata dia.

Aksi teror tersebut mulai berdampak bagi roda perekonomian di sejumlah daerah. Jumlah pengunjung di sejumlah hotel di Yogyakarta, terus menurun. Tingkat hunian hotel di Kota Pelajar baru mencapai 30 persen pasca-Bom Bali dan setelah penyebaran penyakit saluran pernapasan akut parah (SARS). Para pengelola hotel sebenarnya berharap angka tersebut bisa terdongkrak pada Juli hingga September 2003. Karena pada bulan-bulan itu, kunjungan turis asing akan mencapai puncaknya.

Namun peristiwa di Hotel Marriott membuyarkan impian tersebut. Ratusan kamar yang telah dipesan wisatawan mancanegara langsung dibatalkan. Situasi di Tanah Air dianggap kurang kondusif. Sejumlah pelancong juga memperpendek kunjungannya. Para pengelola hotel mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah.

Sedangkan warga Kota Medan kini dilaporkan enggan mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Pengunjung di mal dan hiburan rata-rata turun hingga 30 persen. Omzet penjualan para pedagang juga ikut merosot. Untuk mengembalikan angka kunjungan tersebut, para pengelola tempat uasaha menggelar pertemuan koordinasi dengan Kepala Kepolisian Kota Besar Medan Komisaris Besar Polisi Bagus Kurniawan. Mereka membicarakan masalah pengamanan di berbagai pusat perbelanjaan setempat.

Imbas peledakan di Hotel Marriott juga terasa di Bali. Enam jam setelah peristiwa itu, sedikitnya 1.500-an wisatawan langsung meninggalkan Pulau Dewata melalui Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar [baca: Wisatawan Asing Meninggalkan Bali]. Mereka bertolak menuju Tokyo, Seoul, Taiwan, dan sejumlah kota di Australia.(COK/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.