Sukses

Warga Blokir Bandara Sorong, Penerbangan Terganggu

Pemblokiran yang dilakukan oleh sekitar 40 orang itu membuat jadwal penerbangan terganggu. Bahkan, tidak ada pesawat yang lepas landas.

Divisi Humas Polri membenarkan adanya pemblokiran di runway Bandar Udara Omine Eduard Osok di Sorong, Papua. Pemblokiran yang dilakukan oleh sekitar 40 orang itu membuat jadwal penerbangan terganggu. Bahkan, tidak ada pesawat yang lepas landas.

"Hari ini, Rabu sekitar jam 11.00 WIT telah terjadi kegiatan unjuk rasa masyarakat yang berjumlah 30 sampai 40 orang di Bandara Sorong. Yang mana hingga ada penerbangan harus ditunda," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2013).

Menurut Agus, aksi itu dilakukan karena masyarakat merasa dirugikan terkait pembebasan lahan. "Tuntutan masyarakat menurut penyampaian yang kita terima terkait masalah ganti rugi dan ini masih dalam pembahasan, karena memang di wilayah Papua, masalah tanah memang hal yang perlu disikapi secara bijak," terangnya.

Sejauh ini, aparat keamanan yang diturunkan berasal dari Polres setempat. Bahkan, polisi berpakaian preman sudah diturunkan.

Polisi, lanjut dia, akan melihat apakah aksi tersebut merupakan protes masyarakat atau ada kepentingan kelompok di dalamnya. "Kita lihat ini apa masyarakat betul atau ada yang menunggangi. Tapi jika ada yang tidak sesuai ketentuan, maka polisi dibenarkan untuk melakukan pembubaran paksa," tegas Agus.

Karena aksi pemblokiran itu, penumpang Sriwijaya Air yang sudah di dalam pesawat di Bandara Sorong akhirnya diturunkan kembali karena pesawat tidak bisa berangkat. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini