Sukses

Diam-diam, Keluarga Bos `Perbudakan` Pabrik Kuali Angkut Asetnya

Diam-diam, keluarga Yuki, sang pemilik pabrik menyelamatkan asetnya di tempat usaha maupun rumahnya.

Lama tak terdengar kelanjutan kabarnya, kasus perbudakan buruh pabrik kuali Tangerang kembali menuai masalah. Diam-diam, keluarga Yuki Irawan, sang pemilik pabrik menyelamatkan asetnya di tempat usaha maupun rumahnya.

Fakta itu diungkapkan Catur, salah seorang warga yang meminta advokasi pada Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Dia mengatakan, pihak keluarga kepergok sedang memindahkan asetnya dari rumah dan pabrik.

"Waktu itu tanggal 10 Mei sekitar jam 2 malam, ada truk yang masuk ke pabrik itu. Mereka langsung menguras isi pabrik mulai dari alumunium batangan, kuali, mesin dan lain-lain," kata Catur ketika ditemui di kantor Kontras, Selasa (28/5/2013).

Saat memindahkan semua barang itu, lanjut Catur, ada 3 polisi dari Polsek Sepatan yang juga ikut berjaga. "Saya hafal mukanya. Mereka bertiga memang sering jaga di rumah Yuki," lanjutnya.

Kejadian itu kembali terulang pada Senin 13 Mei lalu. 1 Truk kembali terparkir di rumah Yuki. Mereka mengangkut isi rumah ke dalam truk. "Banyak yang dibawa, ada kulkas, TV, pokoknya barang berharga. Tapi, saya nggak tahu kondisi rumah itu saat ini kosong atau masih ada perabotan," terang Catur.

Pada malam itu, istri Yuki, Maya dan anak perempuannya juga hadir dan mengawasi proses pemindahan barang-barang dari rumahnya. "Polisinya pas itu ada 5. 3 Dari Polsek Sepatan, orangnya sama, 2 lagi dari Polres Tigaraksa. Mereka juga sempat minjam senter sama tetangga yang kebetulan adik ipar saya," ungkapnya.

Hal yang membuatnya aneh adalah, baik pabrik maupun rumah masih dipasangi garis polisi. Artinya, tidak boleh ada orang yang masuk. "Kalau untuk bukti, silakan lihat sendiri, bandingkan dengan kondisi awal penggerebekan," cetus Catur.

Sebagai perbandingan, petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) datang ke lokasi untuk melakukan investigasi pada Rabu 22 Mei lalu. Namun tidak diizinkan masuk oleh pihak kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi. (Ali/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini