Sukses

`Ngotot` Interpelasi Jokowi, Alaydrus Siap Tak Dipilih Warga DKI

Sedikitnya, 8 anggota DPRD DKI Jakarta telah menarik dukungan terhadap usulan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jokowi. Namun, Ahmad Husein Alaydrus masih tetap menjadi pengusul.

Sedikitnya, 8 anggota DPRD DKI Jakarta telah menarik dukungan terhadap usulan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Namun, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat Ahmad Husein Alaydrus masih tetap menjadi pengusul interpelasi terkait Kartu Jakarta Sehat (KJS) itu.

Alaydrus pun mengaku siap tidak dipilih kembali oleh warga Jakarta bila memang sikapnya itu dianggap tidak prorakyat.

"Saya siap, kalau saya tidak bela rakyat, saya tidak usah dipilih. Kenapa takut? Kita kan membela rakyat kecil," ujar Alaydrus saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Sikap itu, jelas dia, merupakan wujud dari pembelaan dirinya terhadap rakyat kecil. Sebab, menurut dia, KJS telah merugikan warga miskin karena orang kaya juga ikut menikmatinya.

"Saya tidak ikhlas. Di semua agama, orang mampu itu membantu orang miskin," tegasnya.

"Saya atas nama rakyat sangat miris kenapa Pemda DKI kasih KJS itu kepada 4,7 juta warga, padahal di BPS DKI Jakarta tercatat cuma 2 jutaan warga yang miskin. Malah hari ini digulirkan lagi 1,7 juta, ini kan melanggar Perda. Itu tidak benar!" jelasnya.

Interpelasi ini berangkat dari kisruh program KJS. Namun, Jokowi menanggapi santai 'ancaman' DPRD DKI itu. "Ya, nggak apa-apa, mereka punya hak banyak, hak budgeting, hak interpelasi, ya banyak," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Jumat 25 Mei 2013.

Mantan walikota Solo itu juga mengatakan siap apabila DPRD DKI meminta penjelasan mengenai KJS dan sistem INA CBGs itu. "Siap grak! Santai saja, biasa saja. Kalau pengen jelaskan, kita jelaskan," kata Jokowi. (Mut/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.