Sukses

Ahok: Kami Tantang Interpelasi DPRD, Asal Debat Dilakukan Terbuka

"Suruh semua media masuk. Biar masyarakat yang menilai. Siapa yang mengerti, siapa yang tidak mengerti," ujar Ahok.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak takut dengan penggunaan hak interpelasi yang diajukan oleh sejumlah anggota DPRD terkait program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dia bahkan menantang para pengusul penggunaan hak interpelasi itu untuk debat terbuka.

"Gini saja. Suruh interpelasi saja, tetapi dilakukan dengan debat terbuka. Suruh semua media masuk. Biar masyarakat yang menilai. Biar jelas. Siapa yang mengerti, siapa yang tidak mengerti," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (27/5/2013).

Sejumlah anggota DPRD tentang memang menyoal penunjukan PT Askes ini saat rapat dengar pendapat bersama Dinas Kesehatan DKI pekan lalu. Namun menurut Ahok penunjukan PT Askes sebagai pengelola KJS sesuai dengan undang-undang dan surat dari Kementerian Kesehatan.

"Adakan saja debat terbuka, biar mereka mengerti Perda tidak bisa menang melawan UU. Yang penting lakukan interpelasi dan terbuka untuk umum. Jadi tidak usah banyak ributlah. Diinterpelasi saja. Kami tantangin, asal terbuka," kata Ahok.

Menurut Ahok, meski program disoal sejumlah pihak, rencana pembagian 1,7 juta KJS tahap II tetap akan dilaksanakan. Pembagian itu tidak terpengaruh sama sekali dengan rencana interpelasi dari sejumlah anggota DPRD DKI.

"Jalan terus dong. Urusan apa dengan interpelasi? Tidak ada yang salah dengan itu. Tadi kan alasannya 16 RS mundur, tetapi akhirnya 14 RS tidak jadi mundur, sekarang cari-cari alasan lagi. Nyenggol lagi soal Askes. Askes salah di mana?" paparr Ahok.

Sebanyak 32 anggota DPRD DKI mengusulkan interpelasi kepada Gubernur Joko Widodo terkait program KJS. Namun, Fraksi Golkar telah menarik 1 anggotanya yang mendukung usulan interpelasi.

Fraksi PPP dan Hanura-PDS juga dikabarkan mencabut dukungan dan menarik 7 anggotanya. Sehingga, saat ini hanya 24 anggota DPRD yang mengusulkan pengunaan hak interpelasi. (Eks/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.