Sukses

PDIP Curigai 9 Ribu Brimob Jatim di Bali Saat Masa Tenang Pilkada

PDIP pun bakal mengerahkan lebih dari 9 ribu orang dan akan terus apel siaga menolak keputusan KPU yang tidak jujur.

PDIP akan mengerahkan lebih dari 9 ribu pasukan untuk apel siaga menolak keputusan KPU Bali. Mereka dianggap tidak jujur menetapkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta sebagai pemenang dalam Pilkada Bali. Hasil ini menyingkirkan duet Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) yang diusung PDIP.

Apalagi, kecurigaan kecurangan yang dilakukan rivalnya itu terlihat dari adanya ribuan Brimob Jawa Timur yang masuk dan melakukan apel di seluruh kabupaten/kota se-Bali pada saat minggu tenang kampanye Pilkada Bali.

"Keputusan KPU Bali, apapun partai akan protes, apapun itu. Kalau Polri bisa kerahkan 9 ribu pasukan jelang minggu tenang ke Bali, saatnya sekarang PDIP bisa kerahkan lebih dari itu dan akan terus apel siaga menolak keputusan KPU yang tidak jujur. Dasar kita kuat!" ungkap Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (27/5/2013).

Tjahjo juga menjelaskan, apel satgas kader partai akan terus dilakukan di Bali sampai keputusan MK terhadap adanya kecurangan di Pilkada Bali.

"Dan kami terus mempertanyakan alasan mengapa minggu tenang Polri mengerahkan Brimob. Dari Brimob Jatim masuk apel di kabupaten/kota se-Bali, kalau alasan apel kan bisa dikirim setelah Pilkada, ini kita sayangkan," terangnya.

Pihaknya, lanjut Tjahjo, akan menggelar KPU Rakyat yang dilaksanakan gerakan Bali Jujur. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendapatkan pemimpin Bali yang jujur dan menang tanpa manipulasi suara.

"Terkait keputusan KPU dan keberatan-kebaratan kuasa hukum PAS yang tidak ditanggapi KPU yang mana tim PAS mempunyai bukti kuat. Besok kita buat KPU Rakyat. Dilaksanakan oleh Gerakan Bali Jujur," ungkap Tjahjo.

Dalam KPU Rakyat, ucap Tjahjo, pihaknya akan menghitung formulir C1 bersama Gerakan Mahasiswa dan Gerakan Rakyat Bali Jujur.

"Dasarnya adalah perhitungan C1 TPS pasangan PAS menang dan dari D1 hingga ke DB (kabupaten) suara kita (PAS) banyak diambil. Bukti-bukti ada dan siap bisa dipertanggungjawabkan," imbuh Tjahjo.

KPU Provinsi Bali menetapkan pasangan Pastika-Sudikerta sebagai pemenang Pilkada Bali dengan total perolehan 1.063.734 suara (50,02 persen) atau unggul 996 suara atas pasangan Puspayoga-Sukrawan yang meraih 1.062.738 suara (49,98 persen).

Pasti-Kerta diusung 8 partai, yakni Partai Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Amanat Nasional (PAN). (Ais/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini