Sukses

Tolak Nikah dan Biaya RS, Keluarga Abdul Ingin NN Dihukum Berat

Tawaran biaya RS dari keluarga pelaku ditolak. Abdul menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat.

Tak ada maaf dari keluarga Abdul Muhyi, korban mutilasi kelamin, untuk NN. Tawaran nikah yang disampaikan keluarga pelaku, yang disampaikan 24 Mei 2013 kemarin ditolak mentah-mentah.

Pengacara Abdul, Zainal Abidin mengatakan, tawaran biaya rumah sakit juga ditepis keluarga korban. "Mereka (keluarga tersangka) mau membantu biaya RS, tapi tetap itu ditolak sama keluarga Abdul," kata Zainal Abidin, saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (25/5/2013).

Apalagi, diduga tawaran nikah dan biaya rumah sakit diajukan agar korban bisa lolos dari jerat hukum.

Ia juga menuturkan, biaya perawatan Abdul selama di rumah sakit menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat. "Pakai Jamkesmas, karena Abdul orang yang tidak berada," tuturnya.

Zainal menambahkan, yang terpenting bagi keluarga korban adalah proses hukum tetap berjalan. "Keluarga mintanya si NN dihukum seberat-beratnya. Karena kata keluarga korban itu udah perbuatan biadab. Keluarga tetap menolak semua apapun permintaan keluarga pelaku," kata dia.

Nyawa Abdul memang selamat, namun masa depannya sudah hancur. Sebab, menurut dokter RSUD Tangerang Selatan yang merawatnya, kelamin pemuda itu tak bisa berfungsi seperti sedia kala.

Zainal melanjutkan, dalam waktu dekat Abdul Muhyi akan bisa memberi keterangan ke pihak polisi. "Ya nunggu sampai Abdul benar-benar sehatlah, beberapa hari lagi," imbuhnya.

Sebelumnya,  NN mengaku memotong kelamin Abdul karena sakit hati setelah diajak berhubungan badan. NN mengaku diajak 2 kali berhubungan badan oleh Abdul, sehingga nekat memotong kelamin Abdul saat akan diantar pulang. (Ein/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini