Sukses

Jadi Contoh Daerah Lain, KJS Harus Berjalan Baik

Sebab, KJS merupakan pilot project untuk pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) 2014 mendatang.

Kisruh Kartu Jakarta Sehat (KJS) tampaknya harus segera diselesaikan. Sebab, KJS merupakan pilot project untuk pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) 2014 mendatang.

"INA CBG's (Indonesia Case Basic Group's) ini akan dijadikan patokan untuk BPJS 2014. Kalau sukses bisa jadi tolak ukur untuk daerah lain, tapi kalau yang menjadi contoh saja tidak berjalan dengan baik bagaimana dengan daerah lain," kata anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (24/5/2013).

Tarif dalam INA CBG'S menjadi patokan dalam penerapan program KJS yang dikelola PT Askes (Persero). Kini, permasalahan tarif itulah yang sempat menyebabkan 16 rumah sakit mundur dari program ini. Namun kini 2 mundur, tapi 14 rumah sakit swasta membatalkan niatnya mundur dari program KJS.

Menurut anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta itu, masalah tarif seharusnya tidak menjadi masalah bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, anggaran kesehatannya mencapai Rp 1,2 triliun.

"Buat DKI, sebenarnya anggaran enggak masalah. Rp 1,2 triliun itu bukan masalah, bukan juga masalah premi, tapi bagaimana menetukan tarif yang digunakan," lanjutnya.

Untuk itu, dirinya yakin waktu 3 minggu yang telah disepakati dalam rapat dapat digunakan dengan baik oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan. Yaitu waktu untuk menentukan tarif yang terbaik bagi semua pihak, baik rumah sakit maupun masyarakat.

"Saya yakin, waktu tiga minggu untuk menaikkan tarif cukup. Tapi, untuk masalah infrastruktur memang perlu waktu lebih," pungkasnya. (Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.